KILAS SEJARAH

Kisah Saat Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, Alasan Sintong Tolak Kirim Helikopter Bantuan

Tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono dikepung musuh saat mencari kelompok yang menembak anggota Kopassus

Istimewa via TribunJambi
Kisah Saat Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, Alasan Sintong Tolak Kirim Helikopter Bantuan 

TRIBUNBATAM.idSintong Panjaitan atau Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sintong Hamonangan Panjaitan sudah tak bisa dipisahkan dari dari nama besar satuan elit Kopassus.

Kisah tentang Sintong Panjaitan cukup banyak.

Salah satunya cerita saat Sintong Panjaitan menolak kirimkan helikopter saat tim Kopassus Hendropriyono dikepung.

Saat itu, Hendropriyono sangat tak suka dengan keputusan Sintong Panjaitan.

Namun, semua berubah 35 tahun kemudian, dan alasan penolakan itu terungkap.

 

Ilustrasi Kopassus Indonesia
Ilustrasi Kopassus Indonesia (nusantara.id)

Pernah terjadi saat tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono dikepung musuh saat mencari kelompok yang menembak anggota Kopassus.

Kisah ini terjadi saat operasi menumpas pemberontak Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS), Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) yang berhaluan komunis.

Tim Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) yang saat ini bernama Kopassus dipimpin oleh Hendropriyono memburu pemberontak yang menembak mati anggota Kopassus.

Hendropriyono ditugaskan oleh Sintong Panjaitan untuk mencari pelaku penembakan.

Sintong Panjaitan saat itu merupakan Komandan Satgas 42/Kopassandha yang ditugaskan menggantikan Satgas 32/Kopassandha dan Kompi A Yonif 412 Kodam VII/Diponegoro

Kisah ini dilansir TribunJambi (grup TribunJatim.com) dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando karangan Hendro Subroto yang diterbitkan oleh penerbit Kompas.

Dalam setiap briefing Sintong Panjaitan selalu menegaskan kalau militer membuat bivak jangan di dekat sumber air.

Beda dengan Pramuka yang membuat bivak selalu dekat dengan air karena memudahkan mereka untuk mandi, memasak, buang air dan keperluan lainnya.

Gerombolan komunis banyak melakukan gerakan menyusuri sungai kecil untuk menghilangkan jejak.

Penekanan Sintong itu ternyata tidak diindahkan oleh anak buahnya.

Mereka mendirikan bivak di dekat air.

Ketika gerombolan dikejar-kejar oleh Operasi Garu di hutan, mereka melarikan diri menyusuri sungai kecil.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved