Hari Ini KPK Periksa 8 Pejabat Pemprov Kepri, Mapolresta Barelang Dijaga Ketat Provos

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Jelang pemeriksaan saksi oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Mapolresta Barelang, beberapa polisi Provos tampak standby di depan pintu masuk ruang utama, Rabu (24/7/2019) pukul 10.05 WIB.

Menurut salah satu dari polisi di situ, KPK meminta pengamanan diperketat.

"Iya, mereka (KPK) minta," ucap salah seorang polisi tegas.

Selain itu, para polisi ini juga meminta kepada tiap media untuk menggunakan tanda pengenal.

Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan selama proses selesai dilakukan.

Pantauan Tribunbatam.id di lokasi, sekitar pukul 09.00 WIB, terlihat beberapa polisi Provos dengan baret birunya sedang melakukan briefing di sekitar halaman Mapolresta Barelang.

Sejumlah warga terlihat berdatangan seperti biasa untuk mengurus berbagai keperluan.

• BREAKINGNEWS - 8 Pejabat Pemprov Kepri Diperiksa KPK di Batam Hari Ini, Rabu (24/7)

• BERITA POPULER - KPK Geledah 9 Lokasi di Kepri hingga Bakal Periksa 8 Saksi

• Hari Ini, Rabu (24/7) KPK Bakal Periksa 8 Saksi Terkait Kasus Nurdin Basirun di Polresta Barelang

• CUACA HARI INI - Waspada Hujan Lokal di Batam, Cek Lokasinya di Sini!

"Tempat buat SIM d imana pak?" ucap seorang warga bertanya kepada para polisi Provos itu.

Hingga berita ini ditulis, belum terlihat tanda-tanda dilakukan pemeriksaan.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih melakukan pengembangan terhadap kasus suap dan gratifikasi Gubernur Kepri (non-aktif), Nurdin Basirun.

Dijadwalkan, Rabu (24/7/2019) pukul 10.00 WIB, beberapa orang Kepala Dinas di Provinsi Kepri pun turut diundang sebagai saksi oleh KPK di Mapolresta Barelang demi pengembangan kasus Nurdin Basirun CS itu.

Dari beberapa Kepala Dinas yang turut diundang sebagai saksi terdapat nama Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Provinsi Kepri, Jamhur Ismail.

Saat dihubungi, Jamhur mengakui dirinya tengah bersiap untuk perjalanan menuju Kota Batam.

"Ini sedang bersiap. Semoga lancar semuanya," ucapnya via telepon.

Jamhur pun mengatakan, dirinya akan tetap kooperatif dalam mengikuti pengembangan kasus suap dan gratifikasi yang menjerat Nurdin Basirun.

Bahkan, ia mengatakan, hingga saat ini dirinya masih tetap merasa santai dalam memenuhi undangan saksi dari KPK.

"Selagi masih on the track, saya biasa saja. Jam setengah 9 nanti saya sudah berangkat," ucapnya. (tribunbatam.id/dipanusantara)