Kisah Penjual Gorengan Naik Haji Hasil Menabung Selama 7 Tahun, Meninggal di Tanah Suci Karena Sakit
Kisah Penjual Gorengan Naik Haji Setelah Menabung Selama 7 Tahun, Meninggal di Tanah Suci Karena Sakit
Kisah Penjual Gorengan Naik Haji Setelah Menabung Selama 7 Tahun, Meninggal di Tanah Suci Karena Sakit
TRIBUNBATAM.id, BABAKAN MADANG - Isah Oti Sana (66) jemaah haji asal Sentul, Kabupaten Bogor meninggal dunia karena sakit saat melaksanakan ibadah di tanah suci Mekah.
Ibu enam anak ini tinggal di Kampung Sentul, RT 01/01, Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Salah satu putra almarhum, Ahmad (39), mengatakan bahwa keseharian ibundanya itu adalah berjualan gorengan di sebuah warung kecil yang dibuka di belakang rumahnya.
• Laga Persela vs Borneo FC Berakhir Ricuh, Suporter Tuan Rumah Kepung Stadion Surajaya Lamongan
• Bos Hotel Satria Pastikan Laporan Richardo 100 Persen Hoax. Billy: Dia Tampar Mukanya Sendiri
• Sempat Diwarnai Kericuhan, Borneo FC Tahan Imbang Tuan Rumah Persela Lamongan
• Hasil Lengkap & Klasemen Liga 2 2019, Sriwijaya FC Tempel PSMS Medan, PSIM ke 3 Besar
• Pencuri di Sagulung Ditangkap Warga, Gasak Handphone dan Celana di Jemuran
"Kalau pagi beliau dagang gorengan. Udah itu doang," kata Ahmad kepada TribunnewsBogor.com, Senin (29/7/2019).
Dalam berjualan gorengan, ibundanya itu hanya mengandalkan pejalan kaki yang melintas di gang kecil depan warungnya itu.
Di samping Isah berjualan gorengan, suaminya hanya seorang petani garapan singkong milik orang lain.
"Paling kalau bapak nyabut singkong gak ada yang ngupas, ibu bantuin kupas. Bapak soalnya kerja nanem singkong di tanah perusahan orang, garapan lah," kata Ahmad.
Menabung 7 tahun
Ahmad mengatakan bahwa Ibunya itu sudah menabung selama 7 tahun sebelum naik haji.
Sedikit demi sedikit, kata dia, hasil usaha jualan gorengan juga ditabungkan untuk biaya naik haji.
Sebenarnya, tabungan itu kata Ahmad bisa selesai terkumpul lebih lama lagi namun kebetulan Isah bisa melunasinya lebih cepat.
"Nabungnya hampir nginjak 7 tahun. Dikit-dikit lah kalau namanya nabung. Cuma kesini-kesini pas dapet rezeki dilunasin. Alhamdulillah sampai bisa naik haji itu nginjek 7 tahunan," katanya.
Keluarga tak menyangka Isah wafat
Ahmad mengatakan bahwa pada Minggu (28/7/2019) sekitar pukul 04.45 WIB pagi, pihak keluarga mendapat telepon dari nomor tak dikenal.