Narkoba
Kurir Ganja Grogi Saat Lihat Petugas
Gelagat Jimmy Ginting yang terlihat ragu-ragu ketika bertemu anggota polisi saat hendak keluar dari area pelabuhan Beton...

tribunnewsbatam/ zabur anjasfianto
Gelagat Jimmy Ginting yang terlihat ragu-ragu ketika bertemu anggota polisi.
Laporan Abd Rahman Mawazi, wartawan Tribunnewsbatam
BATAM, TRIBUN - Gelagat Jimmy Ginting yang terlihat ragu-ragu
ketika bertemu anggota polisi saat hendak keluar dari area pelabuhan
Beton Sekupang membuat polisi curiga. Sontak saja ia semakin kalang
kabut saat polisi mendekati dan menyuruhnya berhenti. Pria dengan
perawakan tinggi itupun digeledah dan barang bawaannya di periksan.
Dan
ternyata, di dalam kardus yang berisi markisa, terdapat juga ganja
kering seberat 1,2 kilogram. Ganja itu dibungkus menggunakan plastik
dengan dibalut baju dibagian luasnya. Barang haram itu baru diketahui
ketika polisi membongkar markisa yang ditata di bagian atas di dalam
kardus tersebut.
Jimmy hanya bisa tertunduk lesu saat berada
di ruangan KKP. Ia tidak banyak bicara terkait perbuatannya yang
membawa barang haram dari Belawan menggunakan KM Kelud yang ia
tumpangi. Dengan tangan di gari, ia terus menundukkan kepalanya sembari
melihat markisa dalam kardus yang dijadikan bungkus barang haram
tersebut.
"Awalnya kami tidak akan melanjutkan
pemeriksaan ketika kami lihat ada hanyalah bungkusan markisa. Tapi
karena sudah terlanjut dibuka, terus kita periksa lagi. Dan kami
temukan barang ini dalamnya," kata Kapolsek KKP AKP Dasrul Savit kepada
Tribun di ruangannya, Rabu (13/4).
Saat itu juga, Jimmy pun langsung
diamankan ke ruangan yang ada di dalam pelabuhan itu sembari menunggu
penumpang lengang sebelum akhirnya di bawa ke Mapolsek KKP.
Layaknya
penumpang yang baru turun dari kapal, awalnya Jimma terlihat seperti
biasa saja. Dan setelah diperhatikan lebih lanjut, ia terlihat grogi
saat melewati beberapa petugas yang sedang bertugas di pelabuhan
tersebut. Menurut pengakuan Jimmy kepada Tribun, ia mengaku dititipkan
barang itu oleh seseorang di pelabuhan Beton. Namun, setelah ditanya
ulang, ia pun mengaku barang itu titipan seseorang dari pelabuhan
Belawan.
"Saya dititipin orang. Saya tidak tahu orangnya.
Saya cuma dititipin saja. Katanya, nanti setelah sampai di sini ada
yang ambil," ujarnya dengan tertunduk lesu di ruang Polsek KKP
Sekupang.
Ia pun tidak banyak bicara. Ia mengaku datang kembali ke Batam karena sudah memiliki kerja dan tinggal di sekitar Cate, daerah di sekitar Jambatan 4 Barelang.
Jimmy
mengaku tidak mendapatkan bayaran apa-apa dari ganja kering yang di
bawanya. Namun, menurut keterangan Dasrul, ia dijanjikan akan diberi
bayaran sebesar Rp 1 juta bila sukses membawa barang tersebut kepada
seseorang yang tidak ia ketahui namanya. Namun sial, sebelum berhasil
menyerahkan barang tersebut, ia malah tertangkap petugas kepolisian.
"Saya
ke sini kembali bang. Saya tinggal di Jembatan 4, saya sudah tinggal di
sini. Yang suruh bawa itu namanya Simanjuntak. Saya tidak tahu nama
yang sebenarnya. Dia ngakunya hanya Simanjuntak saja," ujarnya lagi.
Usai menjalani pemeriksaan awal di Mapolsek KKP, ia pun langsung di
giring ke Sat Narkoba Mapolresta Barelang.
Menurut Dasrul, setiap
kedatangan kapal dari Belawan pihaknya selalu siap siaga untuk
memperhatikan satu persatu penumpang dan barang bawaannya. Hal itu
seiring dengan tingginya angka penyeludupan ganja masuk ke Batam dan
selalu memanfaatkan situasi penumpang yang sedang ramai.
"Kami
selalu mecermati setiap penumpang. Kita tidak ingin kecelongan dengan
barang haram itu, sekecil apapun itu tetap akan kami upayakan gagal.
Kalau nilainya memang kecil, tetapi kalau kita tidak jeli bisa juga
lolos," ujarnya lagi. Ia pun mengaku akan terus siaga untuk memperketat
masuknya barang haram ke Batam.
Pekan lalu, Polsek KKP juga
telah mengamankan 10 kilo ganja kering yang coba diseludupkan oleh
penumpang yang berasal dari Belawan menggunakan kapal yang sama.
Berita Terkait