Corona Bisa Membunuh Jemaah Haji Indonesia
Pemerintah Indonesia harus melakukan langkah antisipatif agar virus Corona tidak menjangkiti calon jamaah haji Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
JAKARTA, TRIBUN - Pemerintah Indonesia harus melakukan langkah antisipatif agar virus Corona tidak menjangkiti calon jamaah haji Indonesia. Hal itu sebagaimana surat Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang telah dikirimkan kepada Kementerian Kesehatan RI tentang bahaya dan antisipasi penyebaran virus Corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
"Kemenkes Arab Saudi juga sudah meminta para jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah mengenakan masker ketika berada di tempat-tempat keramaian," kata Anggota Komisi VIII DPR Tb Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Minggu (21/7/2013).
Sejumlah daftar aturan dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Arab Saudi, termasuk anjuran agar para lansia yang mengalami penyakit kronis menunda rencana haji mereka. Laporan situs BBC pekan lalu menyatakan bahwa Virus corona MERS (Middle East respiratory-syndrome) mulai muncul di Semenanjung Arab pada September 2012.
Dilihat menggunakan mikroskop, virus ini berbentuk bulat dengan untaian protein di sekelilingnya. Bentuk ini mengingatkan peneliti akan mahkota di sekeliling matahari. Sebanyak 38 orang Arab Saudi meninggal akibat virus ini.
Varian virus corona yang paling terkenal adalah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Menurut Kemenkes RI, hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat mengobati virus ini.
Ace pun meminta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Agama RI, agar melakukan langkah-langkah preventif dan antisipatif agar virus ini tidak menjangkiti jamaah haji Indonesia.
Langkah tersebut yakni Kementerian Agama RI melakukan sosialiasi kepada jamaah haji Indonesia agar mewaspadai bahayanya penyebaran virus ini dengan tanpa membuat jamaah menjadi panik.
"Sosialisasi ini dilakukan melalui Kantor Wilayah Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan kelompok bersama ibadah haji di daerah-daerah sebelum mereka berangkat mulai bulan depan tahun ini," ungkap Politisi Golkar itu.
Ace juga meminta Kemenag RI dan Kemenkes RI agar melakukan sosialisasi ini disertai dengan melakukan edukasi kepada jamaah haji agar calon jamaah haji tidak mudah terjangkiti virus ini.
"Bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kemenag RI memberikan pemahaman tentang upaya pencegahan, yaitu agar calon jamaah haji bergaya hidup bersih dan mengonsumsi makanan yang dapat menjaga daya tahan tubuh," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui virus ini akan mudah menjangkiti bagi yang rentan dan tidak imun. Disamping itu, kata Ace, guna antisipasi, Kemeterian Agama agar menyediakan masker bagi calon jamaah dan meminta mereka agar memergunakan ketika berada di tempat-tempat keramaian.
Ketiga, petugas kesehatan Haji Indonesia agar lebih sigap dan pro-aktif memberikan pemahaman tentang kewaspadaan penyebaran virus ini selama di Arab Saudi.
"Petugas kesehatan haji harus memberi pemahaman agar tak melakukan kontak dengan orang yang mengalami influenza selama di Arab Saudi," tuturnya.
Bila terjadi kontak, ujarnya, calon jemaah diminta untuk langsung memeriksa kesehatan pada petugas medis yang ada. Demikian halnya bila jemaah merasa mendapat gejala influenza, harus segera melapor kepada petugas medis.
"Kementerian Agama RI dan Kementerian Kesehatan RI bersama-sama dengan otoritas Kementerian Kesehatan Arab Saudi agar saling berkoordinasi melakukan langkah-langkah bersama, terutama menaati aturan kesehatan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi," ungkapnya.