Pembunuhan Pegawai BPKP Kepri

Pegawai BPKP Kepri Mulai Was-was Setelah Pembunuhan Krisman

Pengawai di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Kepri cemas.

Tribun Batam/Abd Rahman Mawazi
Kepala BPKP Perwakilan Kepri, Yono Andi Atmoko (kiri) ditemani pejabat lainnya saat memberikan keterangan kepada awak media di kantor BPKP di Sekupang, Batam, Kepri, Selasa (11/2/2014). 

Laporan Wartawan Tribun Batam, Abd Rahman Mawazi

BATAM, TRIBUN - Pengawai di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Kepri mengaku cemas. Ini terjadi sejak peristiwa pembunuhan Krisman Heriyanto yang diduga dibunuh pada Sabtu (9/2/2013).

Kepala BPKP perwakilan Kepri, Yono Andi Atmoko, mengaku sudah mengumpulkan seluruh pegawainya dan mengimbau agar selalu berhati-hati.

"Kami di sini was-was. Seluruh pegawai sudah saya kumpulkan. Sudah saya sampaikan agar berhati-hati dan jalan berkelompok. Ini kan kasus pembunuhan," ujar Kepala BPKP perwakilan Kepri, Yono Andi Atmoko, saat jumpa pers di ruang pertemuan gurindam BPKP perwakilan Kepri, Selasa (11/2/2014).

Kecemasan itu, lanjut Yono, karena dalam beberapa waktu lalu juga ada pembunuhan terhadap orang yang memiliki profesi sebagai akuntan.

Oleh sebab itu, kata dia, para pegawai, khususnya pegawai yang baru, juga mengalami sedikit kecemasan meskipun secara umum pekerjaan yang dilakukan masih berjalan dengan baik.

"Sebelumnya, katanya yang pembunuhan di Batam Centre itu juga sebagai akuntan. Kalau kami yang sudah lama, itu biasa saja dengan ancaman-ancaman. Tetapi pegawai baru, mungkin kan belum terbiasa. Kami ini kerja sesuai dengan aturan. Kalau begini ya beginilah," terangnya lagi.

Kehadiran Kapolsek Sekupang, Kompol Robertus Herry, ke kantor BPKP, kata Yono, juga terkait koordinasi keamanan para pegawai dan koordinasi atas kasus pembunuhan Krisman.

Hal itu untuk mengurangi rasa kecemasan yang dialami pegawai saat bergulirnya kasus Krisman tersebut.

Yono mengatakan, tugas yang diemban oleh Krisman meliputi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Dareah (BUMD).

Tugasnya, selain melakukan audit ketika diminta oleh lembaga tersebut, juga memberikan bimbingan agar dalam pelaporan sesuai demgan aturan-aturan.

Bimbingan itu juga yang dilakukan oleh Krisman pada saat melakukan tugas ke RSUD Karimun.

"Tidak ada yang audit kasus. Karena itu bukan bidang Pak Krisman. Setiap ada masalah dalam pekerjaan, selalu kami bahas dalam forum. Termasuk ketika ada masalah laporan pada RSUD Karimun.

Ada sebuah proses yang penting dan strategis itu dibahas sama karena setiap hal harus tepat," jawabnya ketika ditanya prihal terkait audit-audit yang bermasalah yang kemungkinan ditangani oleh Krisman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved