Pencurian Ikan di Perairan Kepri
Nelayan Anambas Gemetaran Dikejar Kapal Asing di Perairan Indonesia
"Kami sampai matikan lampu kapal, tapi masih dikejar. Rupanya lampu kecil dikapal kami masih menyala membuat mereka masih mengejar kami,"kata Mawardi.
Laporan Tribunnews Batam, SM Rohman
TRIBUNNEWSBATAM.COM, ANAMBAS - Kapal nelayan lokal Anambas nyaris ditabrak oleh kapal nelayan asing saat berada diperairan Indonesia.
Mawardi, salah seorang nelayan asal Desa Belibak, Kecamatan Palmatak, Anambas hampir menjadi korban kebrutalan nelayan asing tidak jauh diperairan Belida, salahsatu daerah pengeboran minyak lepas pantai Senin (8/12/2014) malam sekitar pukul 19:30 WIB.
Saat kejadian, pria berusia 31 tahun ini, bersama dua orang rekannya tengah beristirahat di kapal usai melaut sejak Sabtu (29/11/2014). Mendadak, satu kapal berukuran lebih besar dari kapal miliknya mendekat.
"Posisi lagi istirahat, Bang. Kapal kami ukuran 5 GT. Mendadak kapal itu mendekat. Makin lama makin dekat. Ukurannya mungkin lah 30 an GT. Awalnya, jarak kapal tu lebih kurang 4-5 dengan kami dan semakin mendekat," ujarnya saat ditemui diwilayah Antang, Desa Tarempa Timur Rabu (10/12/2014) siang.
Sadar kapal itu akan mengejar kapal mereka, Mawardi bersama Lim dan Mula, dua rekan lainnya, di kapal tersebut spontan untuk menghidupkan mesin kapal untuk menghindar.
Namun ketegangan tidak sampai disitu, satu dari tujuh buah kapal asing itu terus mengejar kapal ukuran 5 GT dengan nama Kuda Laut yang dikemudikan oleh para nelayan lokal ini.
"Kami sampai matikan lampu kapal, tapi masih dikejar. Rupanya lampu kecil dikapal kami masih menyala. Ini yang membuat mereka masih mengejar kami. Kami kan berkelompok, ada kapal lain juga yang dikejar, tapi yang paling dekat kapal kami lah. Bentuk kapal dia model kapal Thailand, awak kapal dia pun ditepi kapal sambil menggunakan lampu sorot. Warna biru kapal dia orang tu," beber bapak satu orang anak ini.
Beruntung nyawa mereka terselamatkan setelah berusaha menghindar, dan menjauh dari kapal tersebut. Meski begitu, kapal asing itu pun masih terus mencari keberadaan mereka dengan menggunakan lampu sorot. Mereka pun mencoba melaporkan hal ini kepada aparat terkait, salahsatunya ke bagian pengawas Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Kami sudah menjauh, tapi lampu sorot mereka masih terlihat. Termasuk lampu kamar mesin mereka. Sebelumnya, belum pernah saya seperti ini. Jujur masih trauma saya pasca kejadian itu," ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Pengawasan DKP Kabupaten Kepulauan Anambas Alpian yang dikonfirmasi membenarkan adanya informasi tersebut. Pihaknya pun, tengah memerintahkan beberapa orang stafnya untuk mengumpulkan data terkait kejadian tersebut untuk selanjutnya ditindaklanjuti.
"Ada beberapa orang staff yang sudah pergi kesana. Setelah data terkumpul, kami akan menindaklanjuti hal tersebut," ujarnya saat dihubungi Tribun.
Senada dengan hal tersebut, Yunizar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas telah berkoordinasi dengan unsur pimpinan terkait hal ini.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. Sebelumnya, sudah melaporkan juga kepada Komandan Lanal Tarempa termasuk pak Sekda," tukasnya