Demo Warga ke PLN Tanjungpinang
"Daripada Listrik Mati, Lebih Baik Kau Kumatikan,"
Plt Manager Majuddin terlihat gugup. Dia berusaha tertawa namun raut wajahnya terlihat masam. Dia tampak memegang erat tangan polisi dan pagawainya.
Laporan Tribunnews Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWSBATAM.COM, TANJUNGPINANG- Pelaksana tugas (Plt) Manager PLN Tanjungpinang dan sekitarnya, Majuddin akhirnya keluar dari kantornya setelah dipaksa warga Tanjungpinang yang berunjuk rasa di depan kantornya, Senin (16/3/2015).
Proses untuk mengeluarkan Majuddin dari kantornya cukup sulit dilakukan oleh aparat keamanan. Sebab, sebelum dituntun keluar, masyarakat sudah menghadangnya mulai dari halaman sampai pintu kantor PLN.
Mereka terus berteriak, menyoraki dan bahkan mengumpat Majuddin. Makian menggunakan nama-nama binatang keluar bebas dari mulut warga untuk Plt Manager PLN Tanjungpinang tersebut.
Selain mengumpat Majuddin, ada warga juga yang masih melemparkan telur dan botol air mineral ke kaca-kaca kantor PLN. Reaksi masyarakat ini membuat pihak aparat harus menunda menuntun Majuddin keluar dari kantornya.
"Kawan-kawan, kalian jangan lempar supaya Majuddin bisa dikeluarkan. Kalau kalian melempar, artinya kalian melempar Pak Kapolres Tanjungpinang (AKBP Dwita M Kumu_red). Karena beliau sendirilah yang meminta Pak Majuddin untuk bertemu kita," kata Rio, salah seorang koordinator aksi masyarakat peduli aksi PLN Tanjungpinang itu.
Melihat reaksi masyarakat mulai tak terkontrol, Kapolres Tanjungpinang memerintahkan anggota Sabhara bersiaga. Mereka dikerahkan dengan tameng dan pentungan untuk mendobrak ratusan masyarakat yang hendak menyerbu Majuddin yang mau dituntun keluar itu.
Bentrok fisik antara masyarakat dan anggota Sabhara pun tak terelakkan lagi.
Setelah masyarakat berhasil didobrak hingga menjauh, Majuddin pun dituntun keluar. Dia dikawal ketat oleh Kapolres Tanjungpinang, beberapa perwira polisi dan pegawai PLN.
Majuddin terlihat gugup. Dia berusaha tertawa namun raut wajahnya terlihat masam. Dia tampak memegang erat tangan polisi dan pagawainya.
"Kau keluar. Saya jamin kau tak akan dipukul masyarakat. Percaya saja pada saya," tantang Andi Cori Fatahuddin, koordinator unjuk rasa kepada Majuddin yang masih dikawal ketat.
Permintaan Andi ini tidak dikabulkan oleh aparat keamanan. Memang Majuddin akhirnya dituntun keluar. Dia tetap dikawal keliling oleh aparat keamanan.
Awalnya dia diminta warga naik ke meja yang sengaja diletakkan di tengah halaman kantor PLN agar dia bisa dilihat oleh semua masyarakat. Namun, karena posisi berdirinya tidak terlalu tampak, dia kemudian diminta untuk berdiri di atas mobil Sabhara.
Dia atas mobil itu, Majuddin berdiri terpaku. Dia dikawal oleh tokoh Melayu Raja Manzur Razak dan beberapa pemuda dan aparat keamanan. Dia lalu dijadikan bahan olok-olokan koordinator aksi yang disambut dengan tawa ria masyarakat yang hadir.
"Daripada listrik mati, lebih baik kau kumatikan," teriak Nugroho, koordinator aksi lainnya.