Anak Hilang

Ini Kisah Dua Bocah di Batam Hilang dan Ditemukan di Jepara Jawa Tengah

Hilangnya dua bocah Tanjunguma Batam, Nandry (9) dan M Zahid (15) menyisahkan cerita lain.

Facebook/Sarkawi Choo
Nandry (kiri) bersama anak tetangganya (kanan) yang diduga pergi bersama Nandry dari rumah sejak Senin (18/5/2015). 

Dari situ diketahui Zahid yang merupakan siswa kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP)‎ sempat menginap dua hari di warung area pelabuhan Beton bersama Nandry.

Zahid dan Nandry pernah ditanyai oleh beberapa petugas pelabuhan. Zahid sempat menjawab dirinya tengah menunggu kapal Kelud dengan tujuan pelabuhan Tanjungpriok Jakarta.

"Dia cerita kepada orang di pelabuhan kalau mau ke Jepara, Jawa Tengah. ‎Sehingga ia harus naik kapal Kelud pada Rabu (20/5) sore," katanya Hasnah.

Dari situ keluarga Nandry menduga, Zahid hendak ke rumah ibu angkatnya yang sudah bertahun-tahun tak bertemu.

Menurut Hasnah, Zahid sejak kecil dirawat ibu angkatnya yang kini tinggal di Jepara.

Sementara ibu kandung Zahid tinggal di Bintan.

"Ceritanya Zahid ini pernah diadopsi oleh orang Jepara. Waktu umur tiga bulan dalam kandungan, ayah kandung Zahid meninggal. Ibu orang Jepara itu memintanya kepada ibu kandungnya bernama Sus," kata Hasnah.

Baru berapa tahun terakhir ini, Zahid kembali ke Batam dengan harapan bisa hidup dengan orangtua kandungya.

Namun, sang ibu diketahui telah menikah dengan orang Bintan. Hingga akhirnya ibu kandung Zahid tinggal‎ di Bintan. Sementara ia memilih untuk tinggal di Batam bersama saudaranya.

Mengetahui dua anak tersebut ke kabupaten Jepara, Polresta Barelang langsung berkoordinasi dengan Polres Jepara.

Ternyata benar, dua anak itu tengah berada di Jepara, tepatnya di panti rehabilitasi Dinsos Jepara.

Anggota Polres Jepara juga mengirimkan foto kepada keluarga Nandry untuk memastikan kebenaranya.

"Ia mas, anak saya di Jepara. Saati ini ia di karantina rehabilitasi," ungkap Hasmarita, ibu kandung Nandri melalui sambungan telepon.

Kabar gembira Sabtu sore (23/5/2015) lalupun langsung disampaikan kepada keluarganya di rumah.

"Alhamdullah kalau benar dia disana. Dia kurus katanya, kasian anak itu," kata si Hasnah lagi.

Menurut keluarga Zahid, selama di Batam Zahid kerap main di luar rumah hingga larut malam.

Kondisi Zahid itupun lantaran kurangnya perhatian orang-orang terdekat.

"Saya bingung. Kenapa harus ngajak cucu saya yang saat ini masih sekolah kelas tiga SD. Memang dia dekat. Tapi gimana lagi namanya anak-anak," tambah Hasnah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved