Prahara Partai Golkar
Begini Suasana Saling Sindir Saat ARB dan Agung Laksono Bertemu
Saling sindir terjadi saat kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie dan hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono bertemu.
Selanjutnya, ia menyampaikan penghormatan atas kepada Ical yang telah hadir dan akan bersedia menandatangani kesepakatan islah ini.
Namun, Agung menyampaikan hal itu dengan gaya sindiran.
"Yang saya hormati Ketua Umum Partai Golkar kesembilan, Pak Aburizal Bakrie dan saya ketua umum yang kesepuluh," ujar Agung disambut tepuk tangan dan gelak tawa dari jajaran pengurus PG kubunya.
Selanjutnya, Agung menyampaikan penandatanganan islah ini adalah bagian dari upaya agar PG bisa mendaftarkan calon kepala daerah dan mengikuti pilkada serentak mulai 9 Desember 2015 mendatang.
Saat mendapatkan giliran pidato, Ical mengeluarkan sindiran balasan untuk Agung.
"Yang saya hormati Ketua Umum Partai Golkar kedepalan, Pak Jusuf Kalla, dan saya ikut mendoakan agar nanti pada saat Munas yang akan datang, Pak Agung Laksono terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar kesepuluh," ujar Ical disambut gelak tawa dan tepuk tangan beberapa pendukungnya.
"Doa itu harus dijawab, harus didoakan, harus didoakan doa juga begitu, nggak boleh nggak didoakan," tambah Ical sembari tertawa kecil.
Selanjutnya, Ical yang mengenakan batik cokelat tua itu menceritakan upaya JK dalam memediasi kepengurusan Partai Golkar.
JK mendapatkan kesempatan pidato kali kedua saat hendak dilaksanakan penandatanganan berkas kesepakatan islah sementara.
Kali ini, JK yang merupakan bagian koalisi pemerintahan Jokowi mengeluarkan pernyataan sindiran untuk Ical.
"Tadi Pak Ical bilang mudah-mudahan Agung terpilih dalam Munas, itu karena memang mahzab yang dipakai mahzab Mahkamah Partai kan. Mahkamah Partai mengamanatkan 2016 harus Munas. Jadi, seperti itu. Jadi benar juga, doanya kira-kira satu tahun lagi untuk..," ujar JK disambut tawa oleh seorang dari peserta pertemuan.
JK menyampaikan, upayanya memediasi ini adalah agar partai sebesar Golkar mempunyai kepala daerah melalui proses pilkada.
"Menurut saya, kira-kira nanti teman-teman DPP akan kembali bersatu. Semua yang kemarin ada masalah teknis, Ical dan Agung, katakalah lah kemarin-kemarin di daerah ada perbedaan pandangan sehingga mereka diberhentikan, kita akan normalkan saja semuanya di tahun politik ini,"ujarnya.
Selain saling sindir, Ical dan Agung pun terihat jarang saling bicara kendati duduk di kursi dengan satu meja.
Hal itu terjadi pada para sekjen masing-masing.
Bahkan, seorang perempuan pembawa acara beberapa kali meminta kepada masing-masing perwakilan kubu agar saling berbaur.
"Silakan bapak-bapak untuk duduk saling berbaur, jangan kelompoknya saja, ini bikan ILC," ujar pembawa acara tersebut. (coz)