KPPAD Temukan Praktik Perploncoan Saat MOs di Lingga
Seperti penggunaan atribut aneh yakni topi dari gelas mie instant, tempurung kelapa, karton, tali sepatu dengan tali plastik dan muka di coret-coret
Laporan Tribun Batam, Ian Sitanggang
TRIBUNNEWSNBATAM.COM, LINGGA - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPD) Kabupaten Lingga memantau, aktivitas Masa Orientasi Siswa (MOS) dalam penerimaan siswa baru di seluruh sekolah yang ada di kabupaten Lingga, masih ditemukan sejumlah tindakan perpeloncoan yang sudah mengarah pada hal negatif.
Hal tersebut dibenarkan juru bicara KPPAD Lingga, Fitri Darmadi.
Menurutnya, dari beberapa sekolah negri yang dipantaunya, proses adaptasi dan pengenalan siswa baru terhadap lingkungan sekolah di Lingga, masih terjadi praktik peloncoan.
Seperti penggunaan atribut aneh yakni topi dari gelas mie instant, tempurung kelapa, karton, tali sepatu dengan tali plastik dan muka di coret-coret dan lain-lain.
"Dari pantauan kami, masih ada praktik peloncoan. Penggunaan atribut-atribut aneh Dan praktik tersebut harus ditinggalkan dan sama sekali tidak mendidik. Apa tujuan dengan mengunakan atribut-atribut tersebut, harus jelas manfaatnya, apakah berhubungan dengan pendidikan?," katanya.
Meski tujuannya adalah pengenalan lingkungan sekolah, untuk merajut silaturahmi yang baik antara siswa, namun tak jarang didalamnya terdapat pelanggaran maupun perlakuan semena-mena kakak tingkat.
"Kegiatan orientasi peserta didik baru digunakan sebagai kegiatan mengenalkan program sekolah, lingkungan sekolah, cara belajar, dan penanaman konsep pengenalan diri. Bukan sebagai ajang bagi kakak kelas atau alumni atau pihak lain untuk mempermainkan atau melakukan tindak perpeloncoan ataupun kekerasan terhadap peserta didik baru," tambahnya.(*)