Tak Diberi Izin Kunker, Anggota DPRD Batam Ini Coret-Coret Toilet
Pilox hitam mewarnai dinding toilet DPRD Batam bertuliskan luapan kekesalan Udin terhadap Sekretaris DPRD, Marzuki.
"Kami bingung juga, dulu waktu anggota dewan cuma 45 orang, anggarannya cuma Rp 3 miliar. Harusnya kalau 50 orang, anggaran itu nggak lebih dari Rp 4,5 miliar. Sekarang anggaran murni Sekwan saja Rp 72 miliar, sementara apa hasilnya. Kunker begini, kalau kami kunker pun selalu pakdul (pakai dulu) anggarannya, alasan kas tidak ada uang kecil," tuturnya.
Puncak dari kekesalannya itupun diluapkan dengan mencoret kamar mandi yang kondisinya buruk tersebut.
Udin beralasan bahwa kunker kali ini sangat penting, sebab komisi IV berencana melihat standar kompetensi kerja nasional Indonesia di Kementerian Perindustrian.
"Saya marah sekali. Soalnya ini penting, kami mau lihat kawasan-kawasan industri dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA). Selama inikan kita tahu di Batam juga ada riak-riak antara tenaga kerja kita dengan TKA," ucap Udin.
Udin menjelaskan selama ini di Batam, cukup banyak kesenjangan antara pekerja asing dan Indonesia di sebuah perusahaan. Mulai dari masalah perizinan, pengajian, hingga posisi dalam pekerjaan.
"Itu yang mau kami lihat di sana, bukan main-main," kata Udin tegas.