Curhatan Korban Pelecehan Seksual di Secarik Kertas, Ungkap Kasus Asusila

Hari ini kita ada di Balikpapan Kota. Hari ini kita baru datang dari Bandung. Kita ke rumah Kai, kita minjem sepeda. Kita dikasih (disuruh) pegang

TRIBUNNEWSBATAM.COM - "Hari ini kita ada di Balikpapan Kota. Hari ini kita baru datang dari Bandung. Kita ke rumah Kai, kita minjem sepeda. Kita dikasih (disuruh) pegang...... (sensor) kita dipegang Kai".

Sepenggal kalimat di atas ditulis Melati (bukan nama sebenarnya), seorang bocah korban pelecehan seksual yang dilakukan IM alias Kai (60) di atas kertas.

Tribunkaltim (Tribun Network) melihat langsung bukti tulisan kertas yang menjadi awal mulai terkuaknya, kasus pelecehan seksual di Kota Balikpapan, belum lama ini.

Kasus tindakan asusila yang dilakukan IM alias Kai (60) terhadap anak tetangganya ini, terkuak setelah salah satu orangtua korban menemukan secarik kertas berisi tulisan curahan hati anak yang telah dinodai tetangga sendiri.

Laporan yang diterima Polres Balikpapan, ada tiga anak yang mengaku menjadi korban asusila.

Diduga korban akan bertambah setelah hasil informasi di lapangan IM sering bermain dengan anak-anak dalam jumlah banyak.

Para korban diperdaya dengan iming-iming diajak berenang, jalan-jalan dan diberikan uang jajan.

Polisi pun telah menetapkan IM sebagai tersangka dan saat ini masih terus melakukan pengembangan kasus.

Kamis (15/10/2015), polisi menunjukkan tersangka IM di hadapan awak media.

Mengenakan pakaian tahanan warna oranye IM menjawab beberapa pertanyaan wartawan yang telah menunggunya.

IM alias Kai membantah mengenai kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepada dirinya. Menurut IM, apa yang dilakukan sebatas bentuk kasih sayang terhadap anak-anak.

"Saya merasa tak melakukan (pelecehan). Saya hanya mengangkat tubuh mereka (korban) sebagai bentuk kasih sayang orangtua terhadap anak," tuturnya.

Mengenai tuduhan yang menyebut dirinya menyuruh korban memegang ...(sensor) nya, IM lagi-lagi membantah.

Ditanya perihal tulisan korban yang menyebut tersangka melakukan pelecehan, IM tak menjawabnya secara gamblang. IM menganggap masalah ini salah persepsi saja.

"Saya kira ini hanya beda persepsi, saya merasa apa yang saya lakukan bukan melecehkan, tetapi pihak lain menganggap lain," ujarnya.

Meski demikian, IM sempat meminta maaf kepada keluarga korban. "Saya minta maaf dengan apa yang saya perbuat jika menyakiti orang lain," katanya.

IM mengaku pasrah dan siap mengikuti semua proses hukum. "Saya pasrah saja, mungkin sudah memang harus seperti ini, saya akan jalani semua," kata IM.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved