Inginnya Pimpinan DPR Peduli Asap, Justeru Malah Dapat Kecaman
Pimpinan DPR dituding mempolitisasi musibah kabut asap
BATAM.TRIBUNNEWS.COM – Maksud hati ingin tampil berbeda untuk menunjukkan empati terhadap korban kabut asap di Kalimantan dan Sumatera, yang didapat malah kecaman.
Aksi yang diperlihatkan pimpinan DPR saat rapat paripurna membahas RAPBN (rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara) 2016 di gedung DPR,Jakarta,Jumat (30/10), ini berbed dari biasanya.
Meskipun rapat diadakan di ruang mewah, sejuk dan tanpa asap, namun pimpinan DPR RI ini mengenakan masker.
Namun, aksi mereka justru menuai kecaman dari banyak anggota DPR lainnya. Pimpinan DPR dituding mempolitisasi musibah kabut asap yang menurut Mensos Khofidah Indar Parawansa telah menewaskan 19 orang itu.
Bahkan, ada pula yang menilai aksi pimpinan dewan itu sebagai dagelan politik.
Sebelum sidang dimulai pukul 10.00 Wita, beberapa staf protokoler DPR sudah berada di depan pintu ruang sidang. Setiap orang yang datang, baik anggota DPR, tamu maupun jurnalis, langsung diberi masker. Menurut mereka, pembagian masker atas perintah Ketua DPR Setya Novanto.
“Sebagai bentuk simbol kepedulian,” kata seorang staf.
Sikap anggota DPR tidak sama. Ada yang menerima, ada yang menolak, juga ada yang langsung masuk, tidak mempedulikan pembagian masker. Sekitar pukul 09.50 Wita, terdengar bunyi bel sebagai tanda persiapan mulainya rapat.
Pimpinan DPR yakni Setya Novanto, Fadli Zon, Agus Hermanto,Taufik Kurniawan dan Fahri Hamzah pun masuk. Di meja mereka sudah terdapat masker.
Kemudian,Taufik yang memimpin rapat mengajak seluruh peserta mengenakan masker yang telah dibagikan. “Sesuai kesepakatan dalam rapat bersama pimpinan fraksi, mari kita memakai masker yang telah dibagikan sebagai bentuk solidaritas,” kata Taufik.
