Enjoy Batam

WISATA: Camp Vietnam, Jejak Sejarah Pengungsi Vietnam di Batam

Camp Vietnam luasnya kurang lebih 80 hektar. Anda harus melanjutkan perjalanan menuju Vihara Quan Am Tu dan gereja Khatolik yang sudah tua.

WISATA: Camp Vietnam, Jejak Sejarah Pengungsi Vietnam di Batam - sejumlah-peninggalan-di-camp-vietnam-barelang_20151101_114608.jpg
Tribun Batam
Sejumlah Peninggalan di Camp Vietnam Barelang
WISATA: Camp Vietnam, Jejak Sejarah Pengungsi Vietnam di Batam - sejumlah-peninggalan-di-camp-vietnam-barelang2_20151101_114626.jpg
Tribun Batam
Sejumlah Peninggalan di Camp Vietnam Barelang
WISATA: Camp Vietnam, Jejak Sejarah Pengungsi Vietnam di Batam - sejumlah-peninggalan-di-camp-vietnam-barelang-3_20151101_114648.jpg
Tribun Batam
Sejumlah Peninggalan di Camp Vietnam Barelang
WISATA: Camp Vietnam, Jejak Sejarah Pengungsi Vietnam di Batam - sejumlah-peninggalan-di-camp-vietnam-barelang3_20151101_114706.jpg
Tribun Batam
Sejumlah Peninggalan di Camp Vietnam Barelang

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Saat Anda berkunjung ke Provinsi Kepri, banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.

Baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Satu diantaranya Camp Vietnam yang ada di kawasan Jembatan Enam Barelang ini.

Untuk menuju ke lokasi tersebut, membutuhkan waktu kuranglebhih 1 jam perjalanan, atau sekitar 50 kilometera dari pusat Kota Batam.

Namun demikian, untuk menuju lokasi ini harus dicapai menggunakan kendaraan pribadi maupun menggunakan jasa travel, mengingat belum ada kendaraan umum yang langsung menuju ke lokasi.

By the Way, ketika sampai di lokasi tujuan, kita perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 5 ribu sebagai tiket masuk ke area Camp Vietnam yang berisikan sejumlah bangunan tua yang di pada tanggal 22 Juni 1979 ini.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guide Camp Vietnam, Said Adnan tempat pengungsian tersebut resmi dijadikan sebagai tempat wisata pada tahun 2000.

"Camp ini dulunya pernah menampung 205 ribu pengungsi dari Vietnam, akibat adanya perang saudara di Vietnam. September 1996 di tutup dan tahun 2000 diresmikan sebagai tempat wisata terbuka untuk umum," kata Said.

Camp Vietnam adalah tempat pengungsian orang Vietnam pada periode 1979-1996. Mereka dikenal sebagai manusia perahu yang mencari suaka karena konflik pada masa itu di Vietnam.

Tak jarang ada yang meninggal dalam perjalanan laut demi sampai di pengungsian. Jumlah pengungi pertama yang datang waktu itu adalah 75 orang kemudian bertambah dan memancar ke seluruh pulau Galang.

Ada beberapa peninggalan fisik yang telah 16 tahun ditempati warga Vietnam tersebut.

Dari peninggalan fisik itu kemudian dijadikan sebagai objek wisata dan daya tarik camp ini, diantaranya adalah berupa kuburan kuno, kuil, gereja tua, museum, bekas kapal pengungsi dan barak makanan.

Di dalam camp ini juga terdapat bangunan-bangunam kayu. Kabarnya, dulu digunakan pengungusi sebagai sekolah Perancis.

Ketika bertandang ke Camp Vietnam, pertama kali kunjungilah museum Camp Vietnam. Di sini terdapat benda-benda atau perkakas yang pernah digunakan pengungsi, seperti peralatan masak, alat ketik, telepon, patung budha, hingga saksi bisu berupa foto-foto seribu wajah pengungsi ikut terpampang.

Dari museum inilah pengunjung dapat mengetahui sejarah Camp Vietnam. Camp Vietnam tak hanya dijadikan sebagai wisata sejarah tetapi juga wisata kemanusiaan yang bisa memberi gambaran bagaimana perjuangan pengungsi untuk mendapatkan perlindungan.

Ada foto seribu wajah para pengungsi yang dipampang di dinding Museum sebagai saksi bisu mereka pernah di tinggal di situ.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved