Kata Wapres Kalla: Tidak Hanya Usaha, Kita Juga Perlu Doa
Salat istisqa demi mengharap hujan di Indonesia itu diikuti Wakil Presiden Jusuf Kalla
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan warga Jakarta dengan pakaian putih menggelar salat istisqa berjamaah di masjid istiqlal, Minggu (1/11/2015).
Salat istisqa demi mengharap hujan di Indonesia itu diikuti Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Upaya sudah maksimum, tentu juga dibarengi dengan doa. Bukan sekali, dua kali, tetapi bisa tiga kali doa," kata Kalla yang mengikuti salat istisqa sejak pukul 07.00 WIB.
Mengenakan kemeja putih lengan panjang berikut peci hitam di kepala, Kalla tiba di masjid Istiqlal, Jakarta sekitar pukul 07.00 WIB.
Mantan Menko Kesra ini tidak sendirian. Ia ditemani Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.
Hadir pula sejumlah menteri Kabinet Kerja di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. Shalat ini juga diikuti Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin.
Menurut Kalla, pemerintah telah berupaya maksimal dalam menanggulangi bencana kebakaran dan asap akibat kekeringan. Meskipun demikian, upaya yang maksimal itu perlu didorong dengan doa agar bencana asap dan kebakaran lahan mampu diatasi.
"Insya Allah sebenarnya karena kita lihat begitu besarnya negeri ini maka tentu upaya manusia dan doalah yang bisa menyelesaikan ini. Upaya kita semua sudah maksimal, dari udara, darat, tentu doa juga," ujarnya.
Kalla optimistis dengan berdoa meminta hujan kepada Yang Maha Esa, hujan akan turun sehingga meminimalisir dampak asap. Apalagi, di sejumlah wilayah Indonesia, hujan sudah turun setelah warga menggelar shalat minta hujan.
"Alhamdulillah kan sebagian negeri kita, banyak perkiraan sampai Desember (kering), tetapi sebagian sudah kena hujan. Karena itu lah maka ya ini (shalat), karena itu lah apabila upaya sudah maksimum, maka doa lah yang mendorong usaha maksimum agar tercapai," tutur Kalla.
Kalka menyadari dampak bencana asap terhadap kesehatan warga bersifat jangka panjang. Karena itu, Wapres menekankan agar bencana asap yang muncul akibat kebakaran lahan ini segera diselesaikan.
"Korban asap ini sebenarnya bukan hanya terjadi hari ini tetapi jangka panjang. Akibatnya kalau kita tidak selesaikan segera, asap yang dihirup itu bisa saja hari ini langsung orang sakit, tetapi bisa juga jangka panjang," katanya.
Ia menjelaskan, anak-anak yang terkena dampak asap cenderung berpotensi mengidap penyakit lainnya ketika dewasa. Oleh karena itu, pemerintah terus memaksimalkan upaya penanggulangan bencana, termasuk dengan melakukan evaluasi.(*)
