Direktur di BP Batam Diduga Gabung ISIS
Atasan Djoko tak Percaya Anak Buahnya Gabung ke ISIS "Sholatnya Saja Jarang Full"
"Pak Djoko itu Islamnya masih 2,3,4 loh. Maksudnya sholat saja, sehari masih dua kali, kadang tiga kali. Hampir jarang full lima kali,"kata Fitrah.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Deputi Pelayanan Umum BP Batam, Fitrah Kamarudin, yang menjadi atasan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Dwi Djoko Wiwoho, menyampaikan ketidakpercayaannya bahwa anak buahnya tersebut diduga ikut bergabung dengan organisasi radikal, ISIS.
"Yah saya sampaikan, pak Djoko itu Islamnya masih 2,3,4 loh. Maksudnya sholat saja, sehari masih dua kali, kadang tiga kali, atau empat kali. Hampir jarang full lima kali,"ucap Fitrah kepada Tribun Batam, Kamis (5/11/2015).
Diberitakan sebelumnya, menghilangnya Dwi Djoko Wiwoho memang menggemparkan seluruh kalangan pegawai BP Batam.
Tidak hanya tingkat atas, jajaran staf pun masih bertanya-tanya kemana Direktur PTSP BP Batam itu kini berada.
Izin cuti keluarga ke Turki sejak Agustus awal, Dwi Djoko harusnya sudah masuk kembali ke kantor per 2 September lalu.
Fitra menegaskan tidak mencurigai ataupun melihat gelagat aneh dari pria yang akrab disapa Djoko itu sebelum berangkat.
Fitrah yang membawahi langsung divisi PTSP, Divisi Humas dan Divisi Lalu Lintas barang itupun mengaku pernah didatangi tim dari Mabes Polri yang mencari keberadaan Djoko.
Foto: Dwi Djoko Wiwoho dan keluarganya.
"Izinnya yah langsung ke saya memang. Waktu itu terakhir cuti keluarga ke Turki. Harusnya masuk tanggal 2 September, tapi tidak hadir-hadir. Sudah disurati oleh bagian kepegawaian, tapi tidak dijawab. Sampai kemarin ada yang datang juga mencari kami," ujar Fitrah di Harmoni One.
Menurutnya, tim kepolisian mabes polri mencari informasi mengenai Djoko kepada beberapa orang pegawai saja, termasuk dirinya sebagai atasan langsung.
"Ditanya soal kepegawaian dia, terus teman akrabnya siapa-siapa saja. Yah kita juga ungkapkan kalau dia sudah lama tidak masuk, dan sudah kita cari tahu juga kekeluarganya. Tapi orangtuanya pun tidak ada yang tahu, bahkan bapak ibunya berusaha mencari," kata Fitrah. (*)