Anak Tewas Usai Ditendang Ayah

Mulyana Sangat Dekat dengan Ibunya, Sering Ikut Memulung di Pasar Jodoh

"Biasanya, Maulana diajak sang ibu pergi bekerja memulung di pasar Jodoh," kata Sari

Editor: Mairi Nandarson
tribun/ekosetiawan
Susanti, ibunya Maulana, tidur di kasur dekat anaknya sesaat setelah kembali berobat, Senin (15/2/2016) 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sari, tetangga Susanti, ibu Maulana yang tewas usai ditendang ayahnya, mengatakan sosok Mulyana sebagai anak yang ceria.

Di usianya yang baru 3 tahun itu, Mulyana sangat dekat dengan ibunya.

Wajar bila, sang ibu, terpukul dan terus kepikiran dengan Mulyana yang sudah meninggal.

"Dia tidak mau sama orang lain kecuali sama ibunya. Biasanya, Maulana diajak sang ibu pergi bekerja memulung di pasar Jodoh," kata Sari tetangganya kepada Tribun, Senin (15/2/2016).

Namun saat kejadian, kebetulan kondisi badan Maulana panas karena cuaca akhir-akhir ini memang buruk. Makanya, sang ibu meminta anaknya tetap tinggal di rumah bersama ayahnya.

"Biasanya kalau ditanya, ibu mana? Pasti dia bilang pergi kerja jauh ke sana. Dia ngomong gitu sambil menunjuk arah pasar tempat ibunya biasa memulung," sebut Sari.

"Anaknya itu lucu, jarang menangis. Kami panggil dia tuyul, karena dia lucu dan pandai ngomong.

Dia itu anaknya bijak (banyak ngomong). Kalau mamaknya tak ada di rumah, kadang-kadang kami yang menyuapkan dia makan," sebutnya lagi.

Susanti tampak sangat terpukul dengan sebutan pembunuh anak.

Ia mengadu ke RT setempat untuk mencari perlindungan.

Namun sayang, sampai di sana, wargapun ikut mengerumuninya dan lagi-lagi mengatakan kalau dia adalah ibu pembunuh.

"Warga itu tidak mengerti bagai mana dia terpukul," ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved