Guru Honorer yang sudah 16 Tahun Mengabdi Itu Minta Maaf Lewat Surat dan Video dari Tahanan
"Video pak Mashudi ketika di tahanan dan itu sudah ditunjukkan pada Menpan di kantor," kata Suswono
Dia bertatap muka secara langsung dengan pelaku teror pesan kepada Menpan itu.
Dia mencari tahu permasalahan yang sedang dihadapi orang itu. Pertemuan berlangsung selama dua kali.
Menurut Suswono, Mashudi mengirim pesan singkat atau SMS ke Yuddy karena merasa kesal, sebab, apa yang telah dijanjikan sampai saat ini belum ditepati.
Pelaku ingin diangkat sebagai guru tetap padahal, dia sudah 16 tahun berkarir sebagai guru honorer.
"Setelah istri menghubungi saya, saya menelusuri apa akar masalah. Memang, dia emosional karena tak jadi diangkat. Yang tadi dijanjikan ternyata dibatalkan. Dia sudah 16 tahun (guru honorer,-red)" kata dia.
Pertemuan empat mata itu membuat Mashudi mengaku ternyata perbuatan yang dilakukan salah. Akhirnya, dia meminta maaf kepada Yuddy. Permintaan maaf disampaikan melalui surat yang ditulis tangan dan rekaman video.
Dikarenakan posisi Mashudi masih berada di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya, maka dua pesan permintaan maaf itu disampaikan lewat Suswono.
Akhirnya, politisi PKS itu bertemu langsung dengan Yuddy untuk menyampaikan permintaan maaf.
"Saya sampaikan surat permohonan maaf dan beliau menerima termasuk pengakuan permohonan maaf secara lisan yang saya rekam dan pun pak Yuddy menyaksikan.
Artinya, dia dengan legowo memaafkan dan dengan jaminan saya sebagai penangguhan. Insya Allah bisa dikeluarkan," katanya.(*)