HORE, 'Jalur Tengkorak' Sei Temiang Bakal Dibangun Jalan Dua Arah
"Panjang jalan yang dibangun sekitar 9,1 kilometer sampai Simpang Basecamp, Batuaji. Cuma, apakah sudah ditenderkan atau belum oleh Kementerian PU, sa
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Keresahan masyarakat yang biasa melewati 'Jalur Tengkorak' atau Jalan Diponegoro, kawasan Sei Tamiang akhirnya terjawab.
Tahun ini, pemerintah pusat menganggarkan Rp 11,7 miliar untuk menuntaskan pembangunan jalan dua jalur.
Hal ini diungkapkan oleh anggota DPRD Kepri daerah pemilihan Batam, Alex Guspeneldi kepada Tribun, Jumat (11/3/2016).
"Panjang jalan yang dibangun sekitar 9,1 kilometer sampai Simpang Basecamp, Batuaji. Cuma, apakah sudah ditenderkan atau belum oleh Kementerian PU, saya kurang tahu," kata Alex.
Alex juga mengatakan, awalnya jalur itu memang masuk tanggung jawab Provinsi Kepri. Sejak tahun 2010 sudah dianggarkan bertahap hingga tahun 2012.
Pada tahun 2010 anggarannya sekitar Rp 2 miliar, kemudian dilanjutkan tahun 2011 Rp 6 miliar dan tahun 2012 Rp 8 miliar.
Tetapi, karena anggaran pembangunan jalan sepanjang 12 kilometer itu besar, keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 42 miliar, Pemprov kemudian mengusulkan kepada Kementerian PU untuk mengambil alih pengerjaan sebagian jalur tersebut.
Akhirnya, kata Alex, Menteri PU dan Perumahaan Rakyat pada tahun 2015 lalu mengeluarkan keputusan untuk mengambil alih sejumlah ruas Batam di wilayah Kepri, termasuk Jalan Diponegoro, Sei Temiang.
"Selain mobilitas masyarakat, jalur itu kan juga untuk mobilitas ekonomi, termasuk tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal Tanjunguncang," katanya.
Selain Jalan Diponegoro, Kementerian PU tahun ini membangun sejumlah ruas jalan di Batam. Terbesar adalah jalur Jalan Duyung (Batuampar, Simpang Baloi dan Sei Ladi. Anggarannya mencapai Rp 36,3 miliar.
Sebagaimana diketahui, dijalur ini kerap terjadi kecelakaan lalulintas dan menimbulkan korban jiwa. Baik yangm meninggal dunia hingga cacat tubuh. (*)