UNIK! Durian Banyuwangi Ada 65 Jenis, Warnanya Ada yang Batik dan Rasanya Ada yang Asin
Seorang peneliti hortikultura mengidentifikasi saat ini durian merah khas Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki 65 varietas.
Karena harga per kilogramnya Rp 150.000-Rp 275.000, durian merah dapat menjadi pendapatan yang menguntungkan bagi petani. Kini buah tersebut menjadi ikon tanaman hortikultura asal Banyuwangi dan paling diburu oleh wisatawan saat ini.
Dia mengatakan, semula jumlah pohon durian merah besar dan produktif di Banyuwangi hanya ada lima yang tersebar di beberapa wilayah dan kini sudah berusia tua.
"Seperti milik Pak Serat di Kecamatan Glagah. Pohon ini sudah tumbuh sejak beberapa generasi, hasil buahnya kecil dengan biji yang besar," kata Eko.
Dari situ dimulailah perbaikan kualitas durian merah. Caranya melalui proses polinasi (penyerbukan) di lingkungan yang sesuai dengan syarat tumbuh durian merah.
"Kami sudah melakukan riset, wilayah yang cocok untuk pengembangan durian merah di Banyuwangi hanya ada di lima kecamatan, yakni Kalipuro, Glagah, Songgon, Licin dan Kecamatan Giri," ujarnya.
Eko menjelaskan, di wilayah ini tanahnya memiliki unsur hara yang istimewa karena mendapatkan asupan sulfur dari Gunung Ijen maupun Gunung Raung ditambah hawa laut dari Selat Bali yang kaya akan mineral.
Unsur hara dan mineral itu sangat berpengaruh pada karakteristik durian merah yang dihasilkan termasuk warna merah pada dagingnya.
Ia menyebutkan, pada sekali proses polinasi, akan dihasilkan 10-25 jenis buah durian merah berbeda-beda. Saat biji hasil buah itu disemai, tidak semuanya akan tumbuh menjadi tunas. Tunas-tunas yang berhasil tumbuh inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhan baru hingga mencapai 65 varietas.
"Setelah tumbuh menjadi tunas kemudian tunas dipotong dan ditempel ke pohon yang sudah besar dengan metode top working. Dengan metode ini tidak perlu menunggu sampai bertahun-tahun agar pohon durian merah berbuah, hanya 2,5 tahun sudah bisa produksi," ujarnya. (kompas.com)