Kapal Indonesia Dibajak Di Laut Filipina

Keluarga Peter: "Kita Sudah tak Tahu mau Berbuat Apa lagi, hanya Doa yang bisa Dipanjatkan"

"Masalah ini bukan hanya masalah keluarga lagi, tetapi sudah menjadi masalah Indonesia, jadi kami hanya berharap Bang Peter,"kata Hendri.

facebook
Foto Peter Tonsen Barahama diambil dari dinding facebooknya. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Keluarga Peter Tonsen Barahama di Batam, nahkoda kapal Anand 12 yang disandera Kelompok Abu Sayyaf di Filiphina, sampai saat ini belum mengetahui nasib Peter.

"Kami belum mendapat kabar terbaru mengenai Peter Tonsen. Kami hanya mengikuti siaran di televisi saja. Keluarga di kampung juga belum mengetahui perkembangan mengenai nasib Peter dan temannya yang lain yang disandera di Filipna," kata Hendri, sahabat sepupu Peter Tonsen Barahama yang ada di Batam.

Adanya berita mengenai tewasnya anggoto tentara Filipina yang kontak senjata dengan kelompok Abu Sayyaf menambah kekhawatiran keluarga Peter.

"Kita sangat khawatir bangaimana keadaan Peter. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kabar bagaimana keadaan Peter. Keluarga di kampung, di Sulawesi Utara, juga belum mendapat kabar terbaru," kata Hendri.

Keluarga Peter, baik yang ada di kampung halaman maupun yang di Batam, menyerahkan sepenuhnya kasus peyanderaan Peter dan 9 warga Indonesia lainnya, kepada pemerintah Indonesia dan pihak perusahaan.

"Kita sudah tidak tahu mau berbuat apa lagi, hanya doa yang bisa dipanjatkan,"katanya.

Hendri menuturkan, keluarga di Batam dan di kampung halaman berharap, Peter bisa pulang dengan selamat.

"Masalah ini bukan hanya masalah keluarga lagi, tetapi sudah menjadi masalah Indonesia, jadi kami hanya berharap Bang Peter dan temannya yang lain bisa selamat," kata Hendri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved