Ramadan dan Lebaran 2016
Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri pada Hari Rabu, 6 Juli 2016. Ini Penjelasannya
Seperti dilansir situs resmi muhammadiyah.or.id, penetapan 1 Syawal 1437 H pada hari Rabu Pahing 6 Juli 2016 berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muhammadiyah memastikan 1 Syawal 1437 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016.
Penetapan itu juga diperkirakan bersamaan dengan jadwal dari pemerintah meskipun belum digelar sidang itsbat yang dilakukan Kementerian Agama.
Seperti dilansir situs resmi muhammadiyah.or.id, penetapan 1 Syawal 1437 H pada hari Rabu Pahing 6 Juli 2016 berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, ijtimak jelang syawal 1437 H terjadi pada Senin Kliwon, 4 Juli 2016 M pukul 18:03:20 WIB.
Tinggi Bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta (0= -0,7° 48’ dan n\=110° 21’ BT) =-0,1 19’ 13’’ (Hilal Belum wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada dibawah ufuk.
Dijelaskan Muhammad Rofiq selaku Wakil Sekretaris Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Minggu (3/7) di website muhammadiyah.or.id, Muhammadiyah saat ini menggunakan metode hisab Wujudul Hilal.
Yakni memperhitungkan bulan baru berdasarkan hilal yang telah terwujud.
"Metode hisab wujudul hilal tidak mensyaratkan ketinggian hilal. Maka apabila terjadi ijtimak atau konjungsi, dan matahari telah tenggelam dan belum tenggelam berapapun ketinggiannya di akhir kalender bulan, maka dipastikan esoknya adalah bulan baru,"jelasnya.
Kembali ditambahkan Rofiq, perihal awal Ramadhan, Syawal, dan Idul Adha 1437 H pada tahun 2016 ini, berdasarkan perhitungan tingginya hilal yang lebih dari dua derajat, diyakini Pemerintah akan menetapkan tanggal bersama dengan Muhammadiyah.
"Insyaallah pada tahun ini umat muslim di Indonesia akan merayakan Idul Fitri bersama-sama, karena ketinggian hilal pada hari terjadinya ijtimak sudah memenuhi kriteria bulan baru, baik menurut standar Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah maupun Imkanur Rukyah dua derajat yang dipakai pemerintah," tutupnya.
Hidup sederhana
PP Muhammadiyah juga melalui pernyataan persnya nomor 328/PER/I.0/E/2016 menyatakan agar pelaksanaan Idul Fitri 1437 H hendaknya mengadakan silaturahim untuk mempererat persatuan, persaudaraan, kerukunan umat dan masyarakat dengan tetap mengamalkan prinsip hidup hemat, sederhana dan bersahaja.
Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan hal itu sesuai dengan Maklumat PP Muhammadiyah nomor: 01/MLM/I.0/E/2016 tanggal 1 April 2016, bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1437 H jatuh Rabu Pahing 6 Juli 2016.
Ia berpesan dalam pelaksanaan Shalat Idul Fitri hendaknya berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, aparatur keamanan, dan pihak berwenang lainnya.
"Kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk melaksanakan ibadah Idul Fitri dengan memperbanyak takbir, tahmid, dan taqdis, membayar zakat fitrah, serta menunaikan Shalat Idul Fitri di lapangan yang bersih dan representatif sesuai dengan Syariat Islam dan Sunnah Nabi Muhammad SAW," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/7/2016).
Hendaknya senantiasa menjaga toleransi dan saling menghormati dengan sesama umat Islam yang menunaikan Shalat Idul Fitri di tempat yang berbeda dan pemeluk agama lain yang tidak menunaikan ibadah Idul Fitri karena keyakinannya.