Penyiksaan Bocah di Batam

Pernah Tidak Diberi Makan, YP Hanya Minum Air

Sesampai di Kota Batam, nama bocah sembilan tahun ini diganti oleh orangtua angkatnya. Entah apa maksud itu semua, ia tidak tahu.

YP (9), memperlihatkan bekas penyiksaan orangtua angkatnya di Batam. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - YP Bocah Sembilan tahun yang menjadi korban kekerasan dan perdagangan manusia menceritakan Kronologis dirinya dari Jakarta hingga bisa sampai ke Kota Batam. Ia mengaku ditipu oleh sang ayah tiri bernama Herman.
Siang itu, sekitar dua tahun yang lalu, yang dia ingat, ibu kandungnya membelikan sebuah apel untuk YP. Kemudian ia dijemput oleh sang ayah tiri bernama Herman untuk pergi jalan-jalan menggunakan mobil. Sesampai di bandara, ia bertemu dengan Yanti dan Suprianto, orang yang hendak membawanya ke Kota Batam.
Dengan segala bujuk rayu, akhirnya YP berangkat ke Batam. Sejak saat itu, ia tidak pernah berkomunikasi dengan orangtuanya di Jakarta. "Saya tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Mama dan ayah tiri saya sampai saat ini," cerita YP.
YP mengatakan, kedua orangtuanya bercerai. Kemudian Mama menikah lagi dengan Herman. Setelah menikah, YP dan keluarganya tinggal bersama Herman. "Papa dan mama saya becerai. Saya punya abang dan adik kecil. Setelah bercerai, saya tinggal bersama ayah tiri. Waktu saya pergi kesini, mama saya sedang mengandung," tutur gadis kecil berambut tebal ini.
Sesampai di Kota Batam, nama bocah sembilan tahun ini diganti oleh orangtua angkatnya. Entah apa maksud itu semua, ia tidak tahu. Mau tidak mau, YP harus menerima pergantian nama tersebut. "Nama saya diganti sampai disini sama ibu angkat saya," sebut YP lagi.
Selama dua tahun, YP hidup dalam siksaan. Bahkan YP mengaku pernah dihukum tidak mendapat makan oleh ibu angkat karena berbuat salah. Bocah sembilan tahun ini hanya mengisi pertnya dengan air saja. "Saya pernah tak dikasih makan sama orangtua saya. Saya tahan aja nggak makan seharian," sebutnya.
Beruntung, para tetangga YP cepat tanggap dan menginformasikan permasalahan ini kepada KPPAD. YP mengaku senang lantaran saat ini bisa tenang dan tidak tinggal bersama orangtua angkatnya lagi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved