Penggerebekkan Terduga Teroris di Batam
Nasib Anaknya tak Jelas, Orangtua Hadi Stres
Keluarga Hadi kebingungan dengan nasib anaknya setelah ditangkap Densus. Mereka mengaku stres dan trauma dengan penangkapan anaknya
BATAM. TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penahanan terhadap Hadi Gusti Yanda (20) terduga teroris jaringan Khatibah Gigih Rahmat Dewa yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Batam, Jumat (5/8/2016) lalu, menjadi pukulan berat bagi Hamidin dan Darmayanti, orangtuanya.
Pasalnya sampai Minggu (7/8/2016), pihaknya belum tahu keadaan dan keberadaan anaknya.
Saat ini keluarga juga terlihat kebingungan dengan pertanyaan warga dan begitu juga para pencari berita yang berkunjung ke rumah Hadi Gusdi Yanda, di perumahan Taman Carina Fanindo blok 27 nomor 19, Batuaji. "Maaf mas, benar-benar stres dan trauma kami sekarang. Jangan dulu tanya-tanya ya pak," ujar Hamidin dari dalam rumahnya.
Hamidin yang hanya berdiri di dalam teras rumahnya tersebut terlihat sedikit lemas dan kebigungan untuk memberikan komentar terhadap para pewarta yang datang ke tempatnya. "Sampai sekarang tak ada kabar atau pemberitahuan terkait keberadaan dan kondisi anak kami dari polisi. Katanya ditangkap tapi kok polisi nggak datang ke sini," kata Hamidin.
Hamidin juga tidak berkomentar banyak saat ditemui di rumahnya. "Kami tidak tahu apa-apa mas, kami ga bisa jawab apa-apa, sudah dulu mas ya, kami mau istirahat," kata Hamidin, sambil berlalu ke dalam rumahnya. Seperti diberitakan, Hadi adalah satu di antara enam terduga teroris yang ditangkap Densus di sejumlah lokasi di Batam. (*)