Heboh Trafficking Kaum Gay

Remaja Jaringan Esek-esek Gay Puncak Mencapai 99 Anak. Begini Modusnya

Mereka kebanyakan remaja asal Bogor, Sukabumi, dan sekitarnya. Anak-anak ini ditawarkan ke pria penyuka sesama jenis dengan tarif Rp 1,2 juta.

Wartakota
Barang bukti yang disita polisi saat penggerebekan prostitusi jaringan gay 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Anak-anak korban prostitusi kaum gay di Puncak, Bogor, diungkap oleh Mabes Polri.

Dalam penggerebekan di Jalan Raya Puncak KM 75 Cipayung, tepatnya di sebuah hotel tersebut, penyidik menangkap satu tersangka berinisial AR (41).

"Satu tersangka kami amankan inisial AR, dia residivis. AR menawarkan prostitusi anak di bawah umur melalui akun facebook," tegas Boy.

Selain menangkap AR, penyidik juga mengamankan tujuh korban yakni enam orang di bawah umur dan satu korban usia 18 tahun.

Saat dibawa petugas, para remaja ini ketakutan. Mereka kebanyakan remaja asal Bogor, Sukabumi, dan sekitarnya. Anak-anak ini ditawarkan ke pria penyuka sesama jenis dengan tarif Rp 1,2 juta.

Yang cukup menyeramkan, ternyata ada beberapa germo dalam jaringan tersebut. Dan mereka sudah membuat komunitas untuk melayani pria penyuka sesama jenis.

Pengakuan sementara, untuk acara pesta, bahkan bisa 100 anak dikumpulkan.Angka anak-anak yang menjadi korban prostitusi gay ini memang merisaukan. Anak-anak ini kini dibawa KPAI untuk rehabilitasi secara agama dan psikologis.

Dari penyelidikan, ternyata sudah 99 anak menjadi korban prostitusi kaum gay jaringan AR yang diungkap Bareskrim di Cipayung, Puncak, Jawa Barat.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya mengatakan saat penggerebekan yang ditemukan ada 7 anak laki-laki, satu dewasa, dan enam lainnya dibawah umur.

"Ternyata kami temukan daftar bahwa AR punya 99 anak,"ujarnya.

Dijelaskan Agung, 99 anak tersebut usianya masih dibawah 16 tahun. Mereka paling banyak berasal dari wilayah Jawa Barat.

Dari hasil pemeriksaan, ternyata 99 anak ini tidak dikumpulkan dalam satu rumah. Melainkan mereka akan dipanggil atau dihubungi apalagi ada pelanggan.

"99 anak ini tetap tinggal bersama keluarga mereka. Nanti ada komunikasi antara AR dengan korban," tambah Agung.

Diduga para pelanggan anak-anak dibawah umur tersebut adalah wisatawan dan WNA yang berlibur ke kawasan Puncak, Jawa Barat.

Agung menambahkan seluruh percakapan dan data milik AR baik di Facebook maupun di perangkat komputer atau laptop seluruh datanya akan dikloning untuk mengetahui rejam jejak para pelanggan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved