Jadi Bintang Tamu, Sanggar Pelangi Budaya Karimun Bikin Johor Terpukau

Gerakan serta paket tampilan kita kembangkan dari tari tradisional, tapi tanpa meninggalkan marwah dan pakem-pakem melayunya.

dok. Sanggar Pelangi Budaya Melayu
Penampilan Sanggar Pelangi Budaya Melayu Karimun saat tampil di Festival Seni Muafakat Johor, beberapa waktu lalu. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Generasi muda Karimun kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional melalui seni tari.

Sebanyak 25 penari asal Karimun menjadi bintang tamu di ajang bergengsi Festival Seni Muafakat Johor 2016, Malaysia, pekan lalu.

Dari keseluruhan penari tersebut, 10 diantaranya tergolong masih sangat muda, yaitu berusia di bawah 10 tahun.

Para penari yang tergabung ke dalam Sanggar Seni Pelangi Budaya Karimun itu menyuguhkan tiga penampilan, yakni Kompang, Joget Karimun dan tarian New Zapin.

Meskipun bintan tamu dalam ajang seni budaya di Malaysia itu, namun mereka berhasil membuat Johor terpukau.

"Rombongan dari sini ada 35 orang. Kita hadir sebagai bintang tamu. Penari yang umur sembilan sampai 10 orang, sisanya remaja dan dewasa. Yang muda ini juga sudah dua kali tampil di Malaysia," kata menejer Sanggar Pelangi Budaya, Fenni Rahayu, Selasa (29/11).

Fenni mengatakan, warga Malaysia yang menonton festival di Kompleks Warisan Sultan Abu Bakar, Yayasan Warisan Johor itu, sangat antusias ketika penari dari Karimun mempertunjukkan kebolehannya.

Sanggar Pelagi Budaya Karimun

Hal ini karena tari yang ditampilkan berbeda dibandingkan tarian Malaysia.

"Gerakan serta paket tampilan kita kembangkan dari tari tradisional, tapi tanpa meninggalkan marwah dan pakem-pakem melayunya. Penonton yang berasal dari berbagai etnis, seperti Melayu, Tionghoa, India dan lainnya itu sangat antusias waktu melihat kita tampil," ungkapnya.

Menurut Fenni, kreatifitas seni budaya Indonesia di mata Internasional sangat baik dan sangat dihargai.

Ini dilihat dari banyaknya even seni internasional yang mengundang seniman Indonesia.

Sanggar Pelangi Budaya akan kembali diundang untuk workshop tari zapin dan persembahan oleh Yayasan Warisan Johor di tahun 2017.

Hal ini karena sanggar tersebut tampilan zapin lebih semarak dan berbeda dari biasanya.

Kemudian, tahun 2018, sanggar yang bersekretariat di kawasan Bukit Senang, Karimun, tersebut juga diminta untuk mengisi acara seni tari melayu di Singapura.

"Hendaknya perhatian dan dukungan pemerintah terhadap sanggar-sanggar seni di Karimun ini dapat lebih baik lagi" harap Fenni.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved