Perampokan Sadis di Jakarta Timur
Ini yang Dilakukan Ramlan Butar Butar Pasca Perampokan yang Membuat Temannya Terkejut
Teman kerja Ramlan Butar Butar mengaku terkejut mengetahui, bahwa Butarbutar terlibat kasus perampokan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teman kerja Ramlan Butar Butar mengaku terkejut mengetahui, bahwa Butarbutar terlibat kasus perampokan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin (26/12/2016) petang.
Soalnya, Ramlan Butarbutar tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan.
Apalagi Ramlan tetap bekerja sebagai sopir angkutan perkotaan (angkot) K-11 jurusan Bantargebang-Terminal Bekasi, saat hari Senin (26/12/2016) pagi atau sebelum melakukan aksi jahat dan sadisnya.
Bahkan, Selasa (27/12/2016) atau sehari pasca perampokan di rumah Ir Dodi Triono, Ramlan tetap menarik angkot untuk mencari penumpang.
"Cuma, tadi saja dia tidak narik penumpang karena alasannya habis begadang semalam," kata Jaspen Purba (41) rekan kerja Butarbutar saat ditemui di Gang Kalong RT 08/02, Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu (28/12/2016) malam.
Jaspen mengatakan sebelum ditangkap polisi, dia sempat mendatangi rumah kontrakan Ramlan pada Rabu (28/12/2016) pagi.
Kedatangan Jaspen ke sana hendak mengambil kunci mobil angkot.
"Saat saya datang ke sana, sudah ada dua teman Ramlan. Tapi, saya tidak mengenalinya dan langsung keluar untuk narikpenumpang," ungkapnya.
Selama ini, kata dia, Ramlan bekerja sebagai sopir angkot pengganti.
Ramlan biasa menarik penumpang dari pukul 05.00 hingga 10.00, sedangkan Yaspen dari pukul 10.00 hingga sore.
"Dia sopir pengganti saya sejak beberapa bulan ini," ungkapnya.
Jaspen menambahkan, tahu rekannya ditangkap polisi dari informasi para sopir di Terminal Bekasi.
Karena, penasaran, Jaspen bergegas ke rumah Butarbutar untuk mengecek kebenaran informasi itu.
"Pas saya ke sini rupanya benar,dia ditangkap polisi. Selama ini orangnya baik dan tidak ada masalah soal setorannya," katanya. (WARTA KOTA/Fitriyandi Al Fajri)