Diduga Terima Gratifikasi Rp 536 Juta dari Pengusaha Perancis, PM Israel Netanyahu Diintrogasi

Kepolisian Israel telah menginterogasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari penyelidikan tuduhan korupsi.

the telegraph.co.uk
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersama istrinya Sara Netanyahu. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JERUSSALEM- Kepolisian Israel telah menginterogasi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari penyelidikan tuduhan korupsi.

Netanyahu, menurut pejabat Kementerian Kehakiman, ditanyai mengenai "penerimaan keuntungan dari pebisnis".

Namun, tidak ada rincian mengenai hal tersebut.

Laporan yang lebih detil soal interogasi Netanyahu justru muncul dari surat kabar Jerusalem Post. Netanyahu dikabarkan ditanyai selama tiga jam di rumahnya yang terletak di Jerusalem.

Pemimpin Partai Likud itu juga disebut-sebut menerima "hadiah secara tidak patut" yang bernilai ribuan dollar Amerika Serikat baik dari pengusaha Israel maupun internasional.

Atas tudingan itu, Netanyahu berkeras bahwa dia tidak bersalah.

"Kita semua mendengar laporan-laporan media. Kita melihat dan mendengar semangat serta suasana perayaan di studio-studio televisi dan ruangan kubu oposisi,” kata Netanyahu.

“Saya ingin memberitahu mereka untuk menunggu perayaan. Jangan terburu-buru... Anda akan terus mengembangkan balon udara dan kita akan melanjutkan memimpin Israel," papar Netanyahu di depan sejumlah anggota parlemen dari Partai Likud.

Lawan-lawan politik Netanyahu telah menyerukan digelarnya penyelidikan atas dugaan keterlibatannya dalam serangkaian skandal. Namun, tiada satu pun dari skandal itu berujung pada tuntutan hukum.

Tudingan terhadap Benjamin Netanyahu

Bulan lalu, penyelidikan pembelian sejumlah kapal selam dari Herman resmi dimulai.

Penyelidikan dilakukan setelah muncul dugaan bahwa pengacara Netanyahu mewakili perusahaan dalam negosiasi.

Awal 2016, Arnaud Mimran, pria asal Perancis yang dipidana karena menipu, mengklaim telah mendonasikan ratusan ribu euro untuk kampanye Netanyahu pada 2009.

Hal ini dibantah oleh Netanyahu.

Netanyahu dituding menyia-nyiakan dana rakyat untuk beragam hal, termasuk kamar pribadi seharga 127.000 dollar AS dalam penerbangan ke Inggris.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved