Penggerebekan Kampung Aceh Batam

Terkait Temuan Warga Konsumsi Narkoba di Kampung Aceh, DPRD Minta BNN Lakukan Ini

Kalau ini dilakukan dengan pendekatan agamis dan persuasif, dengan cara-cara yang lebih nyaman, saya yakin akan timbul kesadaran dari masyarakat di sa

|
Penulis: Dewi Haryati |
TRIBUNBATAM/ANNE MARIA
Petugas menggiring wanita warga Kampung Aceh untuk melakukan tes urine saat razia, Rabu (1/2/2017) 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Kembali ditemukannya warga yang terjaring saat razia narkoba di Kampung Aceh, mendapat tanggapan dari anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Muhammad Musofa.

Musofa menilai, untuk meminimalisir peredaran narkoba di kawasan tersebut, akan jauh lebih efektif jika BNN secara intens melakukan penyuluhan bagi warga dibanding razia.

"Penyuluhan narkoba memang harus dilakukan terus-menerus di sana. Bagaimana meyakinkan masyarakat narkoba itu seperti apa. Dampaknya terhadap korban yang generasi muda seperti apa," kata Musofa, Rabu (1/2).

Pendekatan yang dilakukan kepada wargapun, disarankan dia, lebih ke sisi agamis dan persuasif.

"Kalau ini dilakukan dengan pendekatan agamis dan persuasif, dengan cara-cara yang lebih nyaman, saya yakin akan timbul kesadaran dari masyarakat di sana. Lambat laun, merekapun akan berubah," ujarnya berpikir positif.

Musofa melanjutkan, di Batam Kampung Aceh termasuk salah satu wilayah yang sudah lama dihuni penduduk. Dari semula, peruntukannya memang untuk permukiman warga.

Baca: 28 Warga Kampung Aceh Dinyatakan Posifif Mengonsumsi Narkoba

"Dari tahun 92 saya datang ke Batam, Kampung Aceh itu memang sudah ada. Bahkan sebelum saya datang. Warga di sana memang punya satu komunitas yang kebanyakan orang Aceh," kata Musofa.

Sehingga, jika ada wacana untuk merelokasi warga dari kawasan tersebut, menurut Musofa kurang tepat untuk meminimalisir peredaran narkoba di Batam.

"Kalau warga di sana direlokasi, menurut saya sangat sulit. Karena mereka sudah lama di sana. Saya khawatirnya malah akan timbul permasalahan baru," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, 28 orang warga di kampung Aceh positif narkoba setelah dilakukan tes urine oleh BNN Kepri.

Mereka terjaring dalam operasi bersinar yang dilaksanakan BNNP Kepri bersama-sama Polda Kepri dan Polresta Barelang di Kampung Aceh, Selasa (1/2/2017) pagi.

"28 orang positif sabu. Operasi ini kita laksanakan di sini karena kita tahu Kampung Aceh ini tempat peredaran narkoba tertinggi. Sudah zona merah. Sengaja kita laksanakan di awal tahun untuk mengetahui kondisi masyarakat di sini, apakah banyak yang sudah menjadi pengguna narkoba," tutur Kabid Brantas dan Penindakan BNNP Kepri, AKBP Bubung.

Bubung menuturkan, pihaknya akan melaksanakan kegiatan lanjutan di sana, berupa pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat.

"Nanti akhir tahun kita test urine lagi, apakah jumlahnya meningkat atau ada penurunan. Syukur-syukur kalau turun. Harapan kita dengan kegiatan ini supaya kampung aceh menjadi kampung sehat," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved