Kasus Sodomi di Bengkong, Ini yang Dilakukan Dinas perempuan dan Anak Kota Batam

P2TP2A kita sudah turun ke rumah korban. Sasaran kita memang ke psikis korban. Mungkin trauma, makanya kita datangkan psikolog

Penulis: Dewi Haryati |
dok. Polsek Bengkong
MK, pelaku pencabulan terhadap anak 10 tahun 

Laporan Tribun Batam, Dewi Haryati

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Bengkong mendapat perhatian serius dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Batam, Umiyati.

Mantan Camat Bengkong itu mengatakan, timnya dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sudah turun langsung melihat kondisi korban.

Timnya fokus pada pemulihan psikis korban pascakejadian.

"P2TP2A kita sudah turun ke rumah korban. Sasaran kita memang ke psikis korban. Mungkin trauma, makanya kita datangkan psikolog," kata Umi, Selasa (14/3/2917) di Batam Center.

Sedangkan untuk proses hukumnya diserahkan ke kepolisian.

"Kalau untuk hukum, itu wewenang kepolisian," ujar dia.

Disinggung upaya antisipasi terjadinya kasus kekerasan seksual pada anak itu, instansinya sudah melakukan beberapa program untuk pencegahan kasus-kasus serupa.

Seperti melakukan roadshow untuk even-even yang diadakan di tingkat kelurahan.

"Kita lakukan sosialisasi antisipasi. Bukan hanya anak dan orangtua, lingkungan juga harus tahu. Kitakan punya perda perlindungan anak," kata Umi.

Dinasnya juga membentuk forum anak yang isi di dalamnya anak-anak.

Forum itu bertujuan untuk merumuskan kegiatan-kegiatan positif bagi anak untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

"Kita juga imbau kepada anak, jangan suka menyendiri. Karena itu akan gampang terjadi kejadian yang tidak diinginkan," ujar dia.

Agar kasus serupa tak terulang lagi, penting dilakukan pengenalan alat reproduksi kepada anak.

Agar sedini mungkin anak bisa terhindar dan tidak menjadi korban kekerasan seksual.

"Pengenalan alat reproduksi juga penting. Kita sosialisasikan juga program genre no sex, no narkoba, no Aids ke remaja. Nanti kita ada kegiatan ajak anak-anak melakukan aktivitas, kita undang orangtuanya. Ya, jadi sesi pembinaan jugalah," kata Umi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved