Menghadapi Fenomena Equinox di Indonesia, Tak Perlu Resah. Perhatikan Hal-hal Ini!
Banyak kabar yang mengatakan bahwa wilayah Indonesia akan mengalami fenomena peningkatan suhu hingga 40 derajat Celsius.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini Ibu mungkin mendengar atau mendapatkan pesan berantai di Whatsapp atau media sosial yang lain mengenai fenomena equinox.
Banyak kabar yang mengatakan bahwa wilayah Indonesia akan mengalami fenomena peningkatan suhu hingga 40 derajat Celsius.
Sebagai akibatnya, peningkatan suhu ekstrem ini akan mengancam kesehatan seperti menyebabkan pingsan atau mengalami kerusakan organ dalam.
Ngeri? Ibu sebaiknya jangan buru-buru memercayai kondisi ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menanggapi beredarnya kabar tersebut.
Dalam situs resminya, BMKG menjelaskan peningkatan suhu hingga 40 derajat Celsius tidak terjadi di Indonesia sebab rata-rata suhu maksimal hanya mencapai 32 hingga 36 derajat Celsius.
Equinox sendiri merupakan salah satu fenomena astronomi yaitu peristiwa matahari melintasi garis khatulistiwa yang terjadi dua kali pada 21 Maret dan 23 September dalam setahun.
Peristiwa ini juga tidak selalu menyebabkan peningkatan suhu udara secara drastis.
BMKG sendiri mengimbau para orangtua untuk tidak mengkhawtirkan dampak dari equinox seperti isu yang sedang berkembang.
Menurut BMKG, Equinox bukanlah fenomena Heat Wave seperti yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah ketika peningkatan suhu terjadi secara signifikan, bahkan ekstrem dan berlangsung lama.
Secara umum, kondisi cuaca di Indonesia masih terbilang lembap meski beberapa wilayah di Indonesia sedang memasuki masa transisi atau masa pancaroba.
Meski fenomena equinox normal terjadi. Ada baiknya kita tetap menjaga kesehatan keluarga dari kondisi suhu yang panas.
Cara paling umum untuk menghadapi kondisi ini adalah dengan menjaga agar tubuh tetap terhidrasi atau mendapat cairan yang cukup.
Hindari mengonsumsi minuman manis atau bersoda yang justru bisa mempercepat proses menuju dehidrasi.
Tak perlu berlebihan menghindari matahari pada jam-jam tertentu. Namun, saat harus keluar rumah, pastikan untuk memakai pelindung seperti payung atau topi.
