Para Orangtua, Tanamkan Lima Hal Ini Agar Anak Terhindar Dari Pelecehan Seksual
Diskusi dua arah dengan anak akan memberikan efek sangat baik sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Anak harus tahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka, bukan orang lain.
Tidak seorang pun memiliki hak untuk membuat anak melakukan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
Jika ada yang mencoba-coba melakukannya, beritahu anak bahwa mereka memiliki hak untuk mengatakan "tidak".
Jika ada seseorang yang mulai mendekati, tapi si anak merasa tak yakin apakah sikap orang itu bisa diterima, ajari anak untuk melapor kepada orang dewasa yang dipercayainya untuk minta bantuan.
Ingatkan anak bahwa mereka selalu dapat berbicara dengan Anda tentang apa pun yang mereka khawatirkan.
3. No means no (Tidak, ya berarti "tidak")
Yakinkan anak bahwa mereka sudah benar-benar paham bahwa mereka memiliki hak untuk mengatakan "tidak " terhadap sentuhan yang tidak diinginkan, meskipun itu berasal dari anggota keluarga atau seseorang yang sudah mereka kenal atau sayangi.
Hal ini menunjukkan bahwa hanya mereka lah yang mengendalikan tubuh mereka, dan orang lain harus menghormati hal itu.
Jika anak merasa percaya diri mengatakan "tidak" kepada keluarga sendiri, maka yakinlah bahwa mereka juga akan berani mengatakan "tidak" kepada orang lain.
4. Talk about secrets that upset you (Ceritakan rahasia yang membuatmu sedih)
Jelaskan perbedaan antara rahasia yang "baik" dan "buruk".
Hal ini karena anak-anak belum bisa mengenali dan memahami dengan baik sentuhan seperti apa yang boleh dan yang tidak boleh ia terima.
Frase seperti "Ini rahasia kecil kita" kadang digunakan pelaku pelecehan seksual untuk membuat anak merasa khawatir atau takut memberitahu orang lain apa yang menimpanya.
Beri anak contoh seperti apa rahasia yang 'baik' itu.
Misalnya, pesta kejutan atau hadiah untuk orang lain.