Ledakan di Kampung Melayu
Teroris yang Dibekuk di Jambi 'Calon Pengantin', Istrinya Tiba-tiba Menghilang
Pria yang ditangkap ini diduga merupakan calon 'pengantin' bom bunuh diri. Dia diamankan di salah satu masjid tak jauh dari lokasi kejadian.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri menangkap terduga teroris di Kampung Bugis RT 35, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo.
Pria yang ditangkap ini diduga merupakan calon 'pengantin' bom bunuh diri. Dia diamankan di salah satu masjid tak jauh dari lokasi kejadian, sekira pukul 15.30.
Pria terduga teroris berinisial M itu ditangkap usai Salat Ashar.
Hingga Selasa (30/5) pagi, lokasi penggerebekan dua orang pelaku terduga teroris di Kampung Bugis, RT 35, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo masih dipadati warga sekitar.
Bahkan, kepolisian dari Detasemen Gegana Satbrimobda Jambi juga ikut dalam pengamanan.
Dari keterangan sejumlah pihak, dalam penggerebekan, Senin (29/5) sore kemarin, dari dua orang yang diinformasikan, yakni pasangan suami istri.
Tetapi hanya satu orang berinisial M yang diamankan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
"Hanya satu orang. Yaitu suaminya. Istrinya tidak terlihat. Masih dicari," ujar Kapolresta Jambi, AKBP Fauzi Dalimunthe usai pengecekan TKP.
Fauzi katakan, pelaku yang tersebut sudah diamankan ke Polda Jambi untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. "Dia dibawa ke polda," ujarnya.
Baca: Terungkap! Dua Teroris di Jambi Latihan di Kampar, Riau, Berangkatkan Orang ke Filipina
Baca: Gerebek Sebuah Rumah di Cipayung, Densus 88 Amankan Suami-Istri
Baca: Sepasang Suami Istri Terduga Teroris Juga Ditangkap di Jambi
Baca: Terduga Teroris di Jambi Siapkan Kebun di Batanghari untuk Latihan Menembak dan Merakit Bom
Fauzi juga belum bisa berkomentar banyak mengenai penangkapan terduga teroris ini. Pihanya pun saat ini hanya bersifat mengamankan lokasi. "Kalau penangkapan dilakukan densus artinya ada kaitannya dengan teroris," terangnya.
Saat ditanya keterkaitan dengan jaringan teroris di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Fauzi juga tak bisa menduga-duga. "Untuk jaringannya nanti masih didalami. Saya tidak bisa pastikan,” jelasnya.