Ingat Sumanto Si Kanibal? Pesannya: Kalau Nyumbang Jangan seperti Bayar Kencing di Terminal!
Ingat Sumanto Si Pemakan Mayat? Ini Pesan Puasanya: Kalau Nyumbang Jangan seperti Bayar Kencing di Terminal!
Nasionalisme Sumanto teruji ketika dia diminta melafalkan Pancasila. Ia ternyata hafal per ayat Pancasila, meski penyebutannya terkadang tidak urut atau terbalik.
"Daya ingat Sumanto sebetulnya kuat. Ia bisa menghafalkan hal-hal tertentu, tapi ada syaratnya. Biasanya, dia minta uang Rp 15 ribu untuk membeli rokok," tutur Iwan
Bagaimana Sumanto menjalani puasa Ramadan?
Sumanto tetap menjalani ibadah puasa sebagaimana umat muslim umumnya.
Bedanya, puasa Sumanto kumat-kumatan. Terkadang ia puasa, kadang tidak.
Sumanto juga masih sering tergoda jajanan yang membuat puasanya batal.
Di saat teman-temannya menahan lapar karena puasa, Sumanto tak segan memanggil pedagang siomay yang lewat di hadapannya.
"Sumanto bisa habis sampai empat piring siomai. Kacaunya, setelah makan, ia langsung tertidur dan tidak membayarnya," katanya.
Seorang pedagang siomai bahkan sempat dibuat geregetan lantaran harus menunggu hingga berjam-jam agar somainya dibayar.
Sementara yang ditunggu tidur pulas.
Karena Sumanto tak memberikan uang, pedagang itu akhirnya menagih uang pembelian somai ke pengasuh pondok, KH Supono.
Pergaulan Sumanto masih dibatasi. Ia saat ini masih menempati kamar dan halaman terpagar.
Ia pernah meminta agar diizinkan pergi berjalan-jalan di sekitar pondok.
Pengasuh sebenarnya tidak mengizinkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Benar saja. Ketika diizinkan keluar, Sumanto langsung mendatangi warung dan mengambil beberapa bungkus besar makanan dan berbagai macam rokok. Jika ditotal, harganya mencapai Rp 600 ribu.