Heboh! Surat Bos Indosat ke Menteri Soal Perang Tarif Internet Bocor, Ini Curhatnya!

Heboh! Surat Bos Indosat ke Menteri Soal Perang Tarif Internet Bocor, Ini Curhatnya!

intisarionline
Ilustrasi 

Tekanan persaingan bebas tanpa regulasi yang memadai telah memaksa operator untuk menjual layanan data dengan tarif di bawah biaya produksi secara terus menerus. Kondisi ini mengakibatkan imbal hasil yang diperoleh dari kegiatan penyediaan layanan tidak memadai sehingga mengurangi kemampuan operator untuk mempertahankan kualitas layanan, apalagi memperluas layanan. Dalam jangka panjang bahkan dapat membahayakan keberlangsungan hidup operator.

Sebagaimana di industri lain, misalnya transportasi, Pemerintah menetapkan tarif batas bawah yang berlaku bagi semua pelaku di industri. Jika dilihat sekilas dan dalam jangka pendek, kebijakan ini nampak seolah-olah tidak pro persaingan dan pelanggan. Namun regulasi tarif batas bawah dalam jangka panjang justru akan menyelamatkan persaingan dan kepentingan pelanggan. Tanpa intervensi, persaingan justru terancam akan hilang ketika operator tidak mampu lagi bertahan hidup.

Meskipun ditetapkan tarif batas bawah, namun operator tetap diperbolehkan untuk menawarkan tarif promosi (lebih rendah dari batas bawah) dengan durasi terbatas. Jangka waktu (durasi) maksimal bagi operator dalam memberlakukan tarif promosi juga ditetapkan oleh Pemerintah dan berbeda untuk operator dominan dan nondominan.

Pengawasan dan sanksi

Kami mengusulkan agar pengawasan terhadap tarif batas bawah dilakukan secara ex-post dan dilakukan periodik setiap kuartal. Operator diwajibkan untuk menghitung yield data (total pendapatan data dibagi dengan total trafik data) selama satu kuartal dan melaporkannya kepada BRTI. Model pengawasan sederhana seperti ini akan memudahkan pengawasan mengingat skema tarif layanan data yang diterapkan operator sangat beragam.

Sanksi diberikan kepada operator yang tidak mematuhi aturan tarif batas bawah dalam bentuk peringatan, pengenaan denda, pengurangan hak untuk melakukan promosi, sampai pada larangan melakukan promosi.

Dengan adanya aturan batas bawah, maka yield operator akan membaik. Dampaknya adalah perbaikan kinerja operator yang juga akan meningkatkan pendapatan negara dalam bentuk pendapatan pajak maupun bukan pajak (BHP Telelekomunikasi dan kontribusi USO). Dan yang terpenting adalah terjaganya keberlangsungan layanan bagi masyarakat.

Besar harapan kami agar ke depan, persaingan industri telekomunikasi akan semakin sehat sehingga pada akhirnya industri dapat terus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara Republik Indonesia. Kami siap untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai usulan ini pada kesempatan pertama.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak, kami mengucapkan terima kasih.

Direktur Utama
Alexander Rusli

Tembusan
Yth. Menteri Koordinator Perekonomian
Yth. Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Yth. Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia

Surat tersebut kemudian bocor ke publik pada minggu ini, dan menjadi perbincangan di tengah pelaku industri telekomunikasi. Bagaimana tanggapan Indosat Ooredoo akan hal ini, bagaimana keabsahan surat tersebut?

Surat asli

Saat dikonfirmasi KompasTekno, Jumat (21/7/2017), Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman menyatakan bahwa surat itu memang benar dibuat oleh perusahaan dan ditujukan pada Menkominfo.

Selain itu, dikirimkan juga tembusan kepada Menteri Koordinator Perekonomian, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPU), dan Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved