SEMENANJUNG KOREA MEMANAS

Cuma 14 Menit untuk Selamatkan Diri, Warga Guam Justru Anggap Enteng Ancaman Rudal Korut

Martinez amat tenang. Padahal di perairan di lokasinya berdiri hanya berjarak kurang dari 40 kilometer dari titik jatuhnya empat rudal Korea Utara

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, GUAM - Di tepi laut yang berwarna biru di pesisir Guam, Marco Martinez dengan tenang mempersiapkan peralatan memancingnya.

Pria berusia 27 tahun itu siap melemparkan mata kailnya sejauh matanya bisa memandang.

Martinez amat tenang. Padahal di perairan di lokasinya berdiri hanya berjarak kurang dari 40 kilometer dari titik jatuhnya empat rudal Korea Utara jika ditembakkan.

"Jika itu terjadi, maka terjadilah. Namun, saya mencoba untuk tak memikirkannya," ujar Martinez kepada CNN seperti dilansir Kompas.com.

Martinez lahir dan dibesarkan di pulau berpenghuni sekitar 16.000 jiwa itu. Mereka juga sudah akrab dengan ancaman Korea Utara.

Salah satunya terjadi pada 2013, ketika Pyongyang menyebut pulau itu masuk dalam jarak tembak misil-misil antarbenuanya.

Baca: GAWAT! Tinggal Tunggu Perintah. Empat Rudal Korea Utara Sudah Diarahkan ke Guam

Bahkan, uji coba terakhir yang dilakukan Korea Utara memastikan bahwa Guam memang masuk dalam jarak tembak.

Rencana untuk menembak Guam merupakan provokasi terhadap Amerika Serikat karena Guam adalah pangkalan militer AS di Samudera Pasifik.

Pyongyang memperkirakan, misil-misilnya akan jatuh dalam jarak 12 mil laut di luar wilayah perairan Guam, tetapi masih berada di dalam ZEE pulau itu.

Pemimpin muda Korea Utara yang ambisius, Kim Jong Un, memimpin pengunjian sistem anti-pesawat terbang terbaru, Sabtu (28/5/2017)
Pemimpin muda Korea Utara yang ambisius, Kim Jong Un, memimpin pengujian sistem anti-pesawat terbang terbaru, Sabtu (28/5/2017) (AFP/Getty)

Jika Guam benar-benar diserang, maka tak banyak waktu bagi warga pulau itu untuk berlindung atau melarikan diri.

Penasihat Keamanan Guam George Charfauros pada Jumat (11/8/2017) mengatakan, misil itu hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk tiba di pulau tersebut sejak ditembakkan dari Korea Utara.

Baca: Ada Apa di Pulau Guam? Pulau yang Diancam Korea Utara Akan Dilumat Jika Serang Amerika Serikat

Apakah fakta itu membuat warga Guam panik?

Ternyata seperti Martinez warga lain di pulau itu tetap menanggapi ancaman tersebut dengan santai.

Salah satu hal yang membuat warga Guam tenang adalah keberadaan pangkalan militer AS yang mencakup hampir sepertiga wilayah pulau tersebut.

Warga Guam yakin, militer AS dengan segala peralatannya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi skenario yang paling buruk.

Meski demikian, bukan berarti warga Guam sama sekali tak khawatir.

Setidaknya itulah yang disampaikan Jodiann Santos, staf di Museum Guam.

"Kami diminta tetap tenang karena kami terlindungi dengan baik. Namun kenyataannya kami bisa berada di sini hari ini dan mati di esok hari," ujar Jodiann.

Untuk menenangkan warga, Gubernur Guam Eddie Calvo mengatakan, pulau itu aman terlindungi termasuk dengan sistem pertahanan anti-misil THAAD yang dirancang khusus untuk menembak jatuh misil balistik.

"Tak ada kepanikan di Guam. Saya bukan ingin meremehkan situasi. Kami memahami adanya ancaman, tetapi kami juga tak ingin menakuti warga dan tak ingin menyimpulkan sesuatu berdasarkan retorika," ujar Salvo.

Baca: Jika Berani Rudal Guam, Begini Ancaman Donald Trump Terhadap Korea Utara

Kembali ke pantai tempat Marco Martinez memancing, pria bertubuh gempal itu mengatakan, meski mencoba tenang, ancaman Korea Utara tetap terngiang di benaknya.

"Kadang saya merasa warga ketakutan tetapi tak ingin memperlihatkannya, tak ingin mengekspresikan ketakutan itu," kata Martinez.

"Manusia memang seperti itu, mereka tak ingin ketakutan di dalam hatinya diketahui," lanjut Martinez.(Ervan Hardoko/CNN)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved