MOTION
Di Tanjungpinang, Pegiat Literasi Dirikan Perpustakaan Jalanan untuk Tujuan Mulia Ini
Karena bergerak di sekitaran Tanjungpinang maka Kota Gurindam ini pun dinisbatkan menjadi pusat Perpus Jalanan Tanjungpinang
“Sehingga pengunjung harus membaca di tempat. Dulu pernah dipinjamkan tapi tak balik," ungkapnya.
PJT ini tidak dibuka setiap hari, melainkan setiap Sabtu sore dan terkadang juga Minggu, tergantung waktu luang yang dimiliki para anggotanya.
"Sekarang kita sering buka di Laman Boenda karena kalau akhir pekan di sana ramai. Dulu sempat di Batu 9," kata Putra.
Sampai saat ini anggota yang tergabung dalam aktivitas Perpus Jalanan ini sudah mencapai belasan orang. Mereka semua adalah pegiat literasi.
"Kita terbuka untuk siapapun, utamanya kawula muda. Kalau peduli literasi ayo gabung. Kita sama-sama berbuat untuk meningkatkan minat baca,"ajaknya.
Saat ini Perpus Jalanan Kota Tanjungpinang sudah memiliki 113 koleksi judul buku. Kebanyakan buku-buku bertema sejarah.
Ada juga pengetahuan umum dan buku anak-anak.
Buku-buku tersebut merupakan koleksi masing-masing anggota yang dihibahkan.
Sebagian juga merupakan pemberian dan dipinjamkan orang untuk Perpus Jalanan.
"Kita butuh buku khusus anak-anak. Karena buku ini masih minim. Sementara pembaca anak-anak juga jadi sasaran.
Jadi kita berhrarap ada yang mau donasi buku," harapnya. (iwn)
Impikan Setiap Ruang Terbuka Publik Ada Perpustakaan
Robito, satu di antara inisiator Perpus Jalanan, berharap minat baca masyarakat tumbuh dan meningkat.
Masyarakat menjadi sadar akan pentingnya membaca sehingga mencintai buku.
Dengan begitu akan tercipta lingkungan masyarakat berilmu pengetahuan, sehingga mereka berbicara tidak sekedar omong kosong tanpa ilmu.
