VIDEO. Pengakuan Blak-blakan Dwi Djoko dan Dua Putrinya yang Terjebak oleh ISIS

Dari wawancara tersebut, mereka menceritakan bagaimana mereka tertipu oleh bujukan awal yang faktanya sama sekali tidak ditemukan di Suriah.

screengrab
Dwi Djoko Wiwoho dan putrinya, Naila dan Dania 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur PTSP Badan Pengusahaan Batam akhirnya muncul setelah dua tahun lebih menghilang bersama keluarganya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Beberapa waktu lalu, seperti sudah diberitakan, 18 WNI yang terjebak dengan iming-iming ISIS itu berhasil selamat dari markas ISIS di Suriah.

Setelah dua tahun tanpa kabar, bahkan ada yang menyebut Djoko sudah tewas, awalnya terlacak di kamp Ain Nisa, Raqqa, Juni lalu.

Baca: BREAKINGNEWS. Beredar Kabar, Mantan Direktur PTSP BP Batam Dwi Djoko Wiwoho Tiba di Jakarta

Baca: Apakah Dwi Djoko Pulang Bersama Keluarga? 6 Fakta Pelarian dari ISIS hingga Tiba di Jakarta

Hal itu berdasarkan wawancara seorang putri Djoko, Nurshadrina Khairadhania dengan AFP di kamp.

Dua dari tiga orang yang diyakini putri Djoko, terungkap dari foto AFP serta wawancara media tersebut.

Djoko berangkat ke Suriah Agustus 2015 bersama istrinya serta tiga putrinya, Syarafina Nailah, Nurshadrina Khairadhania, dan Tarisha Aqila Qanita ke wilayah konflik tersebut.

Menurut laporan AFP, ada 16 warga negara Indonesia yang berhasil diselamatkan dari markas ISIS di Raqqa dan dibawz ke kamp yang jaraknya 50 kilometer di utara Raqa.

Ke-16 orang itu terdiri dari delapan wanita, lima laki-laki dan tiga anak-anak.

Baca: MENGERIKAN! Putri Djoko Ceritakan Ayahnya Dipenjara Hingga Diincar Pejuang ISIS untuk Dinikahi

Nur yang di Batam dikenal dengan nama Dania menceritakan pengalaman mereka sekeluarga berangkat ke Suriah dengan berbagai iming-iming manis.

Reuni keluarga Dwi Djoko dan keluarganya
Reuni keluarga Dwi Djoko dan keluarganya (screengrab)

Dania mengatakan bahwa dia dan keluarganya mengharapkan kerabat laki-laki mereka yang ikut ke Raqa mendapat pekerjaan.

Tapi ketika mereka tiba, mereka diberi tahu bahwa semua orang berkewajiban untuk bergabung dalam tentara ISIS.

Pada 13 Agustus lalu, beredar informasi jika 18 WNI kemudian berhasil menyeberang ke wilayah Irak setelah diselamatkan oleh pasukan Kurdi yang berperang melawan ISIS.

Mereka langsung dipulangkan menggunakan Qatar Airways dari Bandara Erbil, Irak Utara menuju Doha dan kemudian transit ke Jakarta.

Menurut data penerbangan Bandara Erbil, Qatar Airways menuju Doha berangkat Sabtu (18/8/2017) pagi, pukul 11.30 waktu setempat, menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan QR 453.

Djoko dan keluarga mendarat di Bandara Soekarno Hatta Tanggerang sekitar pukul 15.15 WIB.

Begitu pesawat mendarat, para WNI asal Suriah itu langsung dijemput menggunakan tangga dan dibawa masuk ke mobil minibus dan dijaga ketat oleh sejumlah petugas Densus 88.

Rombongan ini kemudian dibawa ke Markas Brimob Kelapa Dua, Depok.

Sejak itu, tidak ada informasi terkait 18 orang ini, termasuk, apakah seluruh keluarga Djoko selamat semuanya pulang ke Indonesia

Namun, Senin (11/8/2017) lalu, muncul video yang diunggah Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) melalui akun DamailahRI.

Dwi Djoko Wiwoho menyesal dan miunta maaf kepada ke dua orangtuanya
Dwi Djoko Wiwoho menyesal dan miunta maaf kepada ke dua orangtuanya (screengrab)

Beberapa orang yang diawancara termasuk Dwi Djoko Wiwoho dan dua anaknya, Syarafina Nailah, Nurshadrina Khairadhania serta korban lain, Heru Kurnia, Sulthan Zufar Kurniaputra, Fauzakatri serta Difansa.

Sepertinya, wawancara dilakukan di dua waktu yang berbeda dilihat dari penampilan mereka.

Dari wawancara tersebut, mereka menceritakan bagaimana mereka tertipu dari bujukan awal yang faktanya sama sekali tidak ditemukan di Suriah.

Menurut Djoko, di lingkungan SIS itu, hampir tiap hari ada perkelahian sesama mereka oleh karena hal-hal yang kecil-kecil.

Para pria, dalam pikirannya hanya menikah. “Ketika kami datang, mereka selalu menanyakan anak saya yang bungsu untuk dinikahi. Mereka selalu bertanya, kapan dia haid..,” kata Djoko.

Djoko terlihat begitu terluka ketika mengatakan bahwa dirinya sudah mengecewakan keluarganya.

Di bagian akhir video terlihat para korban ISIS ini dipertemukan dengan keluarga mereka.

Djoko terlihat menangis memeluk ayah dan ibunya.

Lihat selengkapnya video wawancara mereka tentang ISIS.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved