PEMBUNUHAN ROSITA ISTIANINGRUM

Mama Muda Tewas di Gorok, Pelaku Emosi Korban Tak Mau Dijakak Nikah, Padahal Sudah Dinafkahi

Hal itu disampaikan pelaku kepada penyidik saat dimintai keterangan pasca menjadi tersangka pelaku pembunuhan keji di rumah kontrakan sang

Editor: Eko Setiawan
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
PELAKU: Aparat Kepolisian menghadirkan pelaku pembunuh janda muda di Gamping, Kabupaten Sleman saat konferensi pers di Mapolresta Sleman Kamis (6/11/2025) 

TRIBUNBATAM.id, SLEMAN - Pelaku pembunuhan sadis seorang mama muda bernama Rosita Istianingrum (37) dihadirkan Dalam Konferensi pers di Mapolres Sleman. 

Saat digiring polisi, dia mengenakan masker hitam dan berjalan sembari menundukan kepalanya.

Diketahui, pelaku LBW (54) nekat menggorok kekasihnya karena emosi sang kekasih tidak mau melanjutkan hubungan asmara mereka ke arah yang lebih baik lagi.

Hal itu disampaikan pelaku kepada penyidik saat dimintai keterangan pasca menjadi tersangka pelaku pembunuhan keji di rumah kontrakan sang kekasih kawasan Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman. 

Pelaku nekat menghabisi korban dengan membanting lalu menggorok lehernya karena sakit hati sang kekasih tidak mau melanjutkan hubungan. 

"Interogasi awal bahwa pelaku melakukan perbuatan itu karena sakit hati, cintanya ditolak, tidak mau melanjutkan hubungan," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Matheus Wiwit, kamis (6/11/2025). 

Hubungan kandas

Antara tersangka dan korban selama ini menjalin hubungan asmara.

Hubungan tersebut telah berjalan 3 - 4 bulan. Selama itu pula, tersangka yang berprofesi sebagai pekerja serabutan, telah berusaha mencukupi kebutuhan kekasihnya itu dengan memberikan uang Rp 5 juta per bulan.

Sebab tersangka menjalin hubungan dengan korban serius dengan harapan melangkah ke jenjang pernikahan. Namun apa dikata, hubungan kandas, karena korban tidak mau melanjutkannya. 

Menurut polisi, tersangka mencurigai ada pihak ketiga. Namun fakta tersebut belum bisa dibuktikan.

Matheus mengatakan, pada hari kejadian, tersangka datang ke rumah kontrakan korban di Mejing Wetan untuk membicarakan uang yang telah diberikan. Akan tetapi ditanggapi kurang menyenangkan, sehingga terjadi percekcokan. 

"Pelaku terbawa emosi dan membanting korban sampai korban tergeletak di lantai dan pelaku khilaf mengambil pisau dan menggorok leher korban," katanya. 

Setelah melampiaskan emosinya, pelaku pergi meninggalkan korban yang bersimbah darah.

Pelaku pergi menuju ke makam orangtuanya, di Secang, Magelang.

Di tempat ini pelaku menyesali perbuatannya dan ingin mengakhiri hidup dengan menenggak racun pembasmi serangga.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved