Pertama kali! Perusahaan Air Minum di Indonesia Punya SCADA Terintegrasi

ATB menunjukkan bagaimana kecanggihan teknologi pengelolaan air bersih di kota Batam melalui teknologi SCADA & GIS terintegrasi

IST
Pengunjung mendapatkan pelayanan saat datang ke booth ATB di ajang IWWEF 2017 di Makassar. ATB memperkenalkan Scada GIS yang sudah terintegrasi dengan baik untuk menekan angka kehilangan air. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM – Indonesia  Water Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2017 pada 6-8 September berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan, telah berakhir. 

Agenda tahunan yang digawangi Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) ini mengangkat isu-isu strategis bagi industri air minum di Indonesia.

Peserta IWWEF berasal dari seluruh PDAM di Indonesia, baik BUMD maupun swasta, termasuk berbagai pabrikan sebagai industri pendukung.

PT Adhya Tirta Batam (ATB), sebagai perusahaan air minum terbaik di Indonesa memanfaatkan forum lintas industri air bersih di tanah air ini untuk mengenalkan teknologi pengelolaan air bersih terbaru.

Teknologi pengelolaan air bersih yang dikenalkan adalah Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) dan Geographic Information System (GIS) terintegrasi, atau lebih dikenal teknologi SCADA & GIS terintegrasi.

Mengusung tema Smart Water Company, ATB menunjukkan bagaimana kecanggihan teknologi pengelolaan air bersih di kota Batam melalui teknologi SCADA & GIS terintegrasi.

Teknologi pengelolaan air bersih melalui SCADA & GIS Terintegrasi yang dikembangkan ATB ini, mendapat ganjaran penghargaan berupa Platinum Award untuk kategori The Best Technology Innovation.

Penghargaan ini diraih pada ajang Indonesia Contact Center Association (ICCA) 2017.

Penghargaan ini mengalahkan sejumlah perusahaan berskala nasional seperti Pertamina, Angkasa Pura II, Telkom Indonesia dan Kereta Api Indonesia (KAI).

“Di ajang IWWEF 2017, selain mengenalkan teknologi SCADA & GIS Terintegrasi, ATB juga menyiapkan forum diskusi terbuka yang diikuti pengunjung," kata Presiden Direktur ATB, Ir Benny Andrianto MM. 

Benny berharap, teknologi SCADA & GIS Terintegrasi ini bermanfaat dan dapat membantu PDAM-PDAM lain dalam operasional perusahaan air bersih. 

SCADA bisa menekan Kebocoran hingga 15,28 %

Enriqo Moreno Corporate Communication Manager ATB, Enriqo menyebutkan, memanfaatkan teknologi Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) dan Geographic Information System (GIS) Terintegrasi dengan baik, bisa menekan kebocoran hingga 15,28 persen. 

"Dengan teknologi SCADA & GIS Terintegrasi ini, ATB bisa menekan kebocoran paling rendah di perusahaan air seluruh Indonesia. 

 Angka ini jauh di bawah rata-rata kebocoran nasional dari data Perpamsi yang mencapai angka di atas 32 persen," jelas Enriqo.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved