Pertama kali! Perusahaan Air Minum di Indonesia Punya SCADA Terintegrasi
ATB menunjukkan bagaimana kecanggihan teknologi pengelolaan air bersih di kota Batam melalui teknologi SCADA & GIS terintegrasi
Setelah terinventarisir dengan baik, floating dan gambar sudah tersusun dengan baik, selanjutnya dilakukan ke marking meter yang ada, baik meter induk ataupun meter pelanggan.
Setelah melalui tahapan ini, barulah mulai terbentuk GIS.
"Semuanya berbasis koordinat, itu tahapan bagaimana teknologi SCADA ini bisa terbentuk. Intinya teknologi SCADA ini bukan sesuatu yang mahal, tetapi memang sesuatu yang dibutuhkan dan bermanfaat dalam operasional industri air khususnya bagi ATB," lanjut Jamaluddin.
Keberhasilan ATB dalam membangun teknologi SCADA & GIS terintegrasi ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Erlan Hidayat, Sekretaris Umum PERPAMSI mengatakan, adanya tolok ukur seperti yang sudah digagas ATB menjadi momen penting untuk dijadikan bekal bagi anggota Perpamsi lainnya.
"Setiap PDAM tentunya tidak lepas dari polemik kehilangan air (NRW).
Dengan adanya gagasan seperti yang dilakukan ATB melalui teknologi SCADA & GIS Terintegrasi, kita bisa saling berbagi ilmu dengan PDAM lain.
Pada prinsipnya, semua anggota PDAM sangat tertarik untuk mengetahui hal ini lebih lanjut," ujar Erlan Hidayat.
Dukungan yang sama disampaikan Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Haris Yasin Limpo.
Haris mengaku cukup bangga, ATB bisa berparisipasi menunjukan teknologi SCADA & GIS Terintegrasi.
Kehadiran booth ATB jadi sesuatu yang bermanfaat besar dalam sebuah pembelajaran maupun sharing informasi yang dilaksanakan ATB secara realtime.(*)