Hangout

Menikmati Udara Segar Sambil Bersepeda Keliling Pulau Air Raja

Pulau Air Raja adalah sebuah pulau kecil yang terletak di bagian tenggara dari Pulau Batam.

TRIBUNBATAM/ISTIMEWA
Hangout 

PULAU Air Raja, mungkin belum terlalu menggema di dunia pariwisata Batam. Namun akhir-akhir ini, para warga Pulau Air Raja, terutama pemuda setempat, mulai bergerak untuk memajukan dan memperkenalkan potensi wisata daerahnya.

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat setempat yang didukungan Lurah Rizal Lesmana sukses menggelar even wisata bertajuk Gowes Wisata Air Raja. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Rumah Sepeda Sukajadi Batam.

Bagaimana serunya gowes keliling pulau? Travel Blogger dari Batam Akut Wibowo menuliskan reportasinya untuk Anda.

Situs Perigi Air Raja
Sebelum bicara soal Gowes Wisata Air Raja, ada baiknya kita mengenal dulu tentang pulau tersebut. Pulau Air Raja adalah sebuah pulau kecil yang terletak di bagian tenggara dari Pulau Batam.

Pulau cantik ini termasuk dalam kawasan administrasi Kecamatan Galang, Kota Batam dan menjadi sebuah Kelurahan tersendiri, yakni Kelurahan Air Raja.

Walau merupakan pulau kecil, ternyata pulau ini menyimpan sebuah situs peninggalan sejarah. Nama situs tersebut adalah Perigi Air Raja, yang juga menjadi asal muasal nama pulau ini.

Lokasi situs Perigi Air Raja ini sangat dekat dari dermaga, bahkan bisa dilihat dari ujung dermaga. Dari ujung dermaga kayu, kita hanya perlu berjalan kaki sekitar 30 meter melewati jalan beton yang sedikit mendaki.

Memasuki area Perigi, kita akan disambut dengan sebuah gapura tembok berwarna kuning, yang merupakan pintu masuk menuju perigi.

Di pintu masuk, pengunjung membaca cerita tentang asal mula terjadinya Perigi Air Raja. Di situ dikisahkan bahwa, pada zaman dahulu, pada masa pemerintahan Datuk Raja Munsang Arafah, rombongan dari Kerajaan Bintan akan berlayar ke Johor, Malaysia, dengan menggunakan perahu Lancang Kuning.

Rombongan tersebut terdiri dari lima raja, 30 pengawal dan dua cucu kembar Datuk Raja Munsang Arafah. Di tengah perjalanan, perahu Lancang Kuning yang ditumpangi rombongan dihadang badai yang cukup besar, sehingga akhirnya terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni pada waktu itu.

Setelah tiga hari tiga malam terdampar, rombongan tersebut mulai kehabisan air minum. Mereka pun sudah berusaha mencari ke mana-mana ke seluruh penjuru pulau, namun setetes air tidak juga ditemukan. Akhirnya kelima raja tersebut berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Kemudian, Datuk Raja Munsang Arafah memahat sebuah batu. Tiba-tiba, air mengalir dari batu yang dipahatnya. Sehingga dibuatlah dua perigi yang kemudian diberi nama seperti nama kedua cucu kembar Datuk Raja Munsang Arafah, yaitu Putri Srikandi yang terletak di sebelah kiri dan Putri Cahaya Nilam di sisi kanan.

Datuk Raja Munsang Arafah beserta keluarga akhirnya tinggal di pulau ini sampai akhir hayat mereka.
Yang unik dari perigi ini, menurut warga setempat, air yang dikeluarkan tidak akan pernah habis walau musim kemarau tanpa hujan sekalipun.

Konon hal itu sudah berlangsung sejak kali pertama perigi ditemukan. Itupun hanya di area perigi, di sudut pulau yang lain, kondisi air akan mengikuti musim.

Teuku Wisnu Ikut Gowes
Kembali ke even Gowes Wisata Air Raja, masyarakat setempat tampak antusias sekali menyambut kegiatan ini karena mereka ingin Pulau Air Raja dapat menjadi satu di antara destinasi wisata di Batam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved