Historia
Terungkap! Inilah Prajurit Cakra Penyelamat Polisi Sukitman di Lubang Buaya. Kisahnya Menegangkan!
Terungkap! Inilah Prajurit Cakrabirawa Penyelamat Polisi Sukitman di Lubang Buaya. Kisahnya Menegangkan!
Ishak mengungkapkan, setiap langkahnya malam itu adalah pelaksanaan perintah atasan.
Oleh karena itu, dia tak mengetahui perkara politik yang melatarbelakangi gerakan ini.
Dia juga tak mengenal, apalagi terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dituding mendalangi penculikan para jenderal.
"Saya hanya seorang prajurit. Kewajiban prajurit harus hormat, taat, dan tidak melanggar perintah atasan," tuturnya kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, sore hari pada 30 September 1965, kondisi Jakarta masih tenang.
Sertu Ishak tengah memimpin regu kawal Soekarno yang akan membuka perhelatan penting, yaitu Musyawarah Besar Teknik di Istora Senayan.
Mendadak Letkol Untung mencegatnya di jalan.
Dia menarik Ishak menjadi pengawalnya.
Posisi Ishak sebagai komandan regu dialihkan kepada prajurit lain.
Terang dia tak berani mendebat perintah sang komandan.
Prinsip dia sebagaimana doktrin prajurit, perintah atasan wajib dipatuhi dan haram mengingkarinya.
Ishak mendampingi atasannya itu kemana pun Letkol Untung pergi.
Meski diliputi teka-teki, dia segan bertanya.
Hingga akhirnya, dia tahu mobil yang ditumpanginya bersama Letkol Untung menuju ke sebuah hutan di kawasan Lubang Buaya.
Semakin malam, pikiran Ishak terganjal banyak pertanyaan.