Historia

Terungkap! Inilah Prajurit Cakra Penyelamat Polisi Sukitman di Lubang Buaya. Kisahnya Menegangkan!

Terungkap! Inilah Prajurit Cakrabirawa Penyelamat Polisi Sukitman di Lubang Buaya. Kisahnya Menegangkan!

TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
Ishak Bahar bercerita tentang malam jahanam 30 September 1965 di rumahnya, Kamis (5/10/2017) 

Mendengar penjelasan Sukitman, Ishak menaruh kasihan.

Ia tak menuruti arahan membunuh tawanan.

Di saat pasukan sibuk mengurusi jenazah para jenderal, kesempatan Ishak meloloskan Kitman dari maut datang.

Polisi tak berdosa itu disembunyikan di dalam mobil jipnya.

Kitman disuruh tak berisik di dalam mobil agar tak ketahuan prajurit lain.

Baca juga: Kesaksian Pengangkat Jenazah 7 Pahlawan Revolusi di Sumur Lubang Buaya Dalam Peristiwa G30S/PKI

Setelah jasad para jenderal dipendam di dalam sebuah sumur tua, Lubang Buaya kembali lengang.

Seluruh pasukan bubar kecuali beberapa sopir truk pengangkut pasukan.

Ishak dipasrahi memimpin sopir-sopir itu kembali ke markas.

Dia bersama beberapa orang yang tertinggal segera kembali ke Istana.

Sukitman, sandera yang sembunyi sampai terlelap di dalam jip ikut menumpang hingga selamat dari maut.

"Kalau Kitman tidak saya sembunyikan, sudah ditembak dia. Jadi tidak benar kalau ada yang menyebut Kitman melarikan diri dari Lubang Buaya. Saya yang menyelamatkan dia," tuturnya.

Meski tak ikut menculik dan mengeksekusi jenderal di malam jahanam itu, Ishak akhirnya tetap ditahan tanpa proses peradilan.

Hari itu juga, 1 Oktober 1965, dia bersama prajurit lain Cakrabirawa dijebloskan ke tahanan.

Ishak digelandang ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang selama 17 hari.

Kemudian dipindahkan ke Lapas Salemba hingga dibebaskan 13 tahun kemudian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved