Liga Indonesia

Kiper Persela Meninggal Dunia - Begini Perjuangan Dokter Bantu Choirul Huda Sebelum Meninggal

Setelah itu, pemain yang membela Persela Lamongan sejak 1999 ini diangkut dengan mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit

Editor: Mairi Nandarson
Surya.co.id
Tim medis saat akan mengangkat kiper Persela, Choirul Huda yang tak sadarkan diri seusai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodrigues, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). 

"Sesampainya di UGD, Huda segera ditangani. Kami melakukan pemasangan alat bantu napas yang sifatnya permanen.

Kami lakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa napas. Itu yang menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru. Dengan itu, kami harapkan kami melakukan pompa otak sama jantung," tuturnya.

Dokter Yudistrio mengatakan, setelah diberi penanganan, sempat ada respons dari Choirul Huda, tetapi kemudian menurun.

"Sempat ada respons dari Choirul Huda dengan adanya gambaran kulit memerah, tetapi kondisinya tetap semakin menurun.

Pompa jantung dan otak itu dilakukan selama satu jam tidak ada respons. Tidak ada refleks tanda-tanda kehidupan normal.

Kemudian, kami menyatakan Huda meninggal pada pukul 16.45. Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda," ujarnya.

"Sesuai analisis awal benturan ada di dada dan rahang bawah. Ada kemungkinan trauma dada, trauma kepala, dan trauma leher.

Di dalam tulang leher itu ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak. Di batang otak itu, ada pusat-pusat semua organ vital, pusat denyut jantung, dan napas," katanya.

Dikuburkan malam hari

Jenazah kiper Persela Lamongan Choirul Huda, langsung dimakamkan Minggu (15/10/2017) malam ini di kompleks makam Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur.

Setelah dishalati di Masjid Agung Lamongan, jenazah Huda langsung dibawa menuju kompleks pemakaman Pagerwojo dengan menggunakan mobil ambulans. LA Mania, komunitas suporter Persela, ikut memberi penghormatan terakhir. 

"Sebagai LA Mania, kami merasa terpanggil untuk bisa memberikan penghormatan terakhir kepada Huda, atas jasa-jasanya selama ini kepada Persela," ujar Alvian Azanda Ardiansyah (26), salah satu LA Mania yang turut hingga prosesi pemakaman.

Karangan bunga dari Bupati Lamongan Fadeli tampak di muka rumah duka kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal dunia pada MInggu (15/10/2017).
Karangan bunga dari Bupati Lamongan Fadeli tampak di muka rumah duka kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal dunia pada MInggu (15/10/2017). (Kontributor Kompas.com/Hamzah Arfah)

Selain pihak keluarga, LA Mania beserta para pemain, pelatih, dan ofisial Persela juga turut serta dalam prosesi sebagai penghormatan terakhir kepada Choirul Huda. Terlihat juga Bupati Fadeli dan jajaran Forkopimda Kabupaten Lamongan dalam prosesi tersebut.

"Mewakili masyarakat Lamongan pada umumnya, saya mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi Choirul Huda semasa hidupnya, yang turut serta memajukan Persela dan membuat warga Lamongan bangga," kata Fadeli.

Semasa hidupnya, Huda memang tercatat hanya memperkuat Persela dalam karier profesional sebagai pesepak bola dan tidak pernah pindah ke klub lain. Dia menjalani debut profesional pada 1999.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved