Kisah Mata Hari. Wanita Mata-mata Perancis Saat Perang Dunia I yang Pernah Tinggal di Jawa Timur
Dia mengklaim bahwa kesetiaannya ada pada Sekutu, sebagaimana dia tunjukkan saat berjanji membantu intelijen Perancis
Kini, 100 tahun setelah kematian Mata Hari, muncul sebuah titik terang yang dapat menjelaskan keterlibatan perempuan tersebut dalam Perang Dunia (PD) I.
Titik terang itu datang dalam wujud berbagai dokumen yang dirilis Kementerian Pertahanan Perancis, termasuk transkrip interogasi Mata Hari oleh dinas antispionase Perancis pada 1917.
Ada pula surat-surat telegram yang dikirimkan atase militer Jerman di Madrid ke Berlin yang berujung pada penangkapan Mata Hari di sebuah hotel di Champs-Elysees, Paris.
Baca: Fridtjof Nansen - Ilmuwan Petualang Peraih Nobel yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Baca: Bagong Kussudiardja - Orang Indonesia yang Jadi Sosok Google Doodle Hari Ini. Ini Dia Sosoknya
Baca: Google Doodle Hari Ini - Selamat Ulang Tahun Mbah Google. Asyik Ada Kejutan Roda Hadiah
Belakangan surat-surat itu menjadi bukti kunci dalam persidangannya.
Beberapa dokumen itu kini dipamerkan di museum Fries, Leeuwarden, Belanda—kampung halaman Mata Hari.
Lahir dengan nama Margarethe Zelle pada 1876, Mata Hari mengalami kehidupan luar biasa sekaligus tragis.
Setelah menikah dengan perwira Belanda keturunan Skotlandia, Kapten Rudolf Macleod, Zelle hijrah ke Malang, Jawa Timur, pada 1897 yang saat itu masih menjadi daerah kekuasaan Hindia Belanda.
Pernikahan itu tak berjalan langgeng dan berakhir dengan perceraian.
Selanjutnya dia bertolak ke Paris dan menamai dirinya dengan sebutan Mata Hari sebagai nama panggung untuk pertunjukan menari bergaya erotis.
"Kalaupun dia tidak menjadi mata-mata, Mata Hari akan dikenang sampai sekarang atas apa yang dia lakukan di kota-kota besar Eropa pada bagian awal abad lalu," kata Hans Groeneweg, kurator museum Fries.
"Sedikit banyak dia menciptakan striptis sebagai bentuk tarian. Kami memamerkan bukti-bukti pertunjukannya dan ada tumpukan kliping surat kabar beserta foto-foto. Saat itu dia merupakan selebritis sosialita," tambah Groeneweg.