Diskusi Forum Pimred Kepri-BTP Batam - Seluruh Pelosok Kepri Bakal Teraliri Listrik Tahun 2019
Ditargetkan, pada 2019 mendatang, seluruh desa dan kota di Provinsi Kepri bakal terang-benderang meskipun sejumlah kendala masih menghadang.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hingga saat ini, baru 77,34 persen wilayah Provinsi Kepri yang meikmati listrik.
Ditargetkan, pada 2019 mendatang, seluruh desa dan kota di Provinsi Kepri bakal terang-benderang meskipun sejumlah kendala masih menghadang.
Demikian ungkap PLT Manager, PLN UP2K Kepri, Yuniar Budi Satrio ST dalam diskusi Forum Pimred
bertajuk "Peran Media Memotret 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Perbatasan Kepri" yang digelar di kampus Batam Tourism Polytechnic (BTP) Batam, Jumat (27/10/2017).
Di antara kendala yang dihadapi PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau dalam membangun infrastruktur kelistrikan di perbatasan Kepri adalah, kondisi geografis yang mayoritas laut.
Kemudian faktor cuaca dan iklim di Kepri yang tidak menentu dan minimnya fasilitas bongkar muat pelabuhan di pulau-pulau.
"Untuk ke Pulau Laut di wilayah Natuna, misalnya, memakan waktu 7 jam naik pompong dari Natuna," ujar pria kelahiran Tulungagung itu.
Selain Yuniar Budi, hadir juga tiga orang pembicara. Yaitu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kepri Guntur Sakti, Kepala Biro Pemerintahan dan Perbatasan Kepri Haryono dan Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Kepri Richard Nainggolan.
Diskusi dihadiri lebih dari 100 orang mahasiswa dan wartawan itu dibuka oleh
Direktur BTP Batam M Nur A Nasution, SSos., MPd.CHA yang tampil sebagai keynote speaker.
"Media sangat penting bagi pariwisata. Tanpa media, pariwisata Kepri tidak akan ada-apanya," ujarnya.
Maka, untuk ikut berkontribusi memajukan pariwisata Kepri, lanjut M Nur, pada tanggal 23 November 2017 mendatang, BPT Batam akan mengundang seorang tokoh MICE dari Inggris untuk mendapatkan masukan bagaimana memajukan Kepri dengan event-event.
Selain itu, pihaknya juga akan mengundang ahli destinasi dari Australia. "Semua itu perlu dukungan media," tegas Direktur BTP Batam.
Kadis Kominfo Kepri Guntur Sakti dalam paparannya mengatakan, sejak Jokowi-JK memimpin, adakah kebijakan yang mendukung daya saing Kepri?
Ternyata ada. Yaitu PP 105 yang memudahkan masuknya kapal-kapal yard asing ke Indonesia.
"Saat ini, ada 4000 yard yang parkir di Singapura, itu adalah pasar besar di depan mata kita. Selama ini, mereka masih bermain di Filipina dan daerah lain. Padahal kita punya destinasi yang jauh lebih luas dan indah, kita juga punya jalur equator di Lingga," papar Guntur Sakti.
Kemudian, Jokowi-JK mengeluarkan kebijakan bebas visa.