BATAM TERKINI

Kampung Tanjungundap Terpilih Sebagai Kampung KB 2017. Ini Alasannya

BKKBN Provinsi Kepri memilih Kampung Tanjungundap untuk Kecamatan Sagulung sebagai kampung KB tahun 2017. Ini alasannya!

TRIBUNBATAM/IAN PERTANIAN
BKKBN provinsi Kepri memilih Kampung Tanjungundap untuk Kecamatan Sagulung sebagai kampung KB 2017. 

TRIBUNBATAM,id. BATAM - BKKBN Provinsi Kepri memilih Kampung Tanjungundap untuk Kecamatan Sagulung sebagai kampung KB tahun 2017.

"Kita memilih kampung ini sesuai rencana pemerintah pusat dalam program Nawacita, dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat dimulai dari kampung," kata Anthony, Kepala Bidang Keluarga Berencana pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepri, Selasa (31/10/2017).

Program keluarga berencana tersebut akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dan Batam khususnya.

"Kegiatan ini kita laksanakan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang ada di perkampungan," katanya.

Pemilihan Kampung Tanjungundap sendiri bukan berarti di kampung tersebut masyarakat memiliki anak banyak, tetapi lebih kepada pelayanan yang berkesinambungan.

"Dengan kita laksanakan kegiatan di kampung ini, Dinas yang lain juga bisa ikut dan mereka akan melihat sendiri ada yang menjadi keperluan dan kebutuhan masyarakat di kampung,"katanya.

Pelayanan KB dan penetapan kampung Tanjungundap sebagai kampung KB disambut baik oleh warga kampung.

Baca: Pabrik Mercon Meledak - Warga Lapor Mimpi Ada Teman Masih Terhimpit, Polisi Kembali Temukan Jenazah

Baca: Lowongan Kerja di Batam - Tertarik Berkarier Bersama ATB? Cek Lowongan Kerja Berikut Ini

Baca: Panglima TNI Mutasi 91 Perwira Tinggi. Wakil KSAD Ikut Diganti. Cek Daftar Lengkapnya di Sini

Baca: TERUNGKAP! Beda Orang Beda Peran. Ini Dia Pembagian Tugas 4 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Umrah

"Kalau seperti inikan enak kita tidak perlu lagi jauh-jauh ke puskesmas hanya untuk Kb,"kata Marissa warga Tanjung Undap.

Marissa yang sudah memiliki tiga anak tersebut mengatakan selama ini dirinya ingin ber KB, namun karena jarak dari kampung ke puskesmas jauh keinginan tersebut tidak terlaksana.

"Kalau kita ke puskesmas kelaur dari kampung minimal satu hari harus terbuang waktu, belum lagi nunggu di puskesmas, selain itu nanti harus cek lagi dan beli obat lagi,"kata Marissa.

Selain Marissa, Mila juga mengaku senang dengan adanya pelayanan KB yang datang ke kampung mereka.

"Selama ini mana peduli kita dengan Kb, nyari makan saja untuk anak di kampung," kata Mila.

Namun dengan adanya pelayanan KB yang datang ke kampung mereka Mila mengaku senang karena dirinya mengerti mengenai program merencanakan keturunan.

"Kalau selama inikan kita taunya ya kalau mau punya anak buat ajalah langsung," katanya.

Dia juga mengatakan, kalau sudah punya anak nanti rejekinya pasti ada dari mana saja,"Anak itukan punya rejeki masing - masing, tapi tadi begitu dijelaskan program keturunan bagus juga, ya maksudnya jaraknya jangan terlalu dekatlah," kata Mila. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved