KEPRI REGION

Gubernur Nurdin Ingin Sultan Mahmud Riayat Syah Jadi Motivasi Bangkitkan Kejayaan Bahari

Nurdin diharapkan gelar pahlawan itu menjadi motivasi dan pendorong masyarakat untuk menjadikan Kepri semakin maju.

tribunbatam.id/istimewa
Gubernur Kepri Nurdin Basirun bersama dengan tokoh dari Kepri berfoto bersama usai menerima gelar Pahlawan Nasional untuk Sultan Mahmud Riayat Syah di Jakarta, Kamis (9/11/2017) 

Semangat kebersamaan untuk memajukan negeri ini, kata Nurdin juga harus diperkuat. Semangat kebersamaan itu, akan memperokoh persatuan untuk membangun negeri.

“Tanpa kebersamaan dan kerja keras seperti dicontohkan para pahlawan, negeri ini tentu terus terjajah. Mari kita jadikan Kepri semakin baik lagi,” kata Nurdin.

Nurdin senang dengan anugerah pahlawan Gerilya Laut untuk Sultan Mahmud Riayat Syah. Secara kelautan, menunjukkan Kepri sangat kuat. Laut Kepri selain untuk keamanan, juga menjadi sumber peningkatan kesejahteraan.

Baca: Begini Posisi Pria yang Ditemukan Tewas Dalam Mobil. Ini Videonya

“Laut merupakan ladang untuk meningkatkan kesejahteraan,” kata Nurdin.

Sultan Mahmud Riayat Syah mangkat pada 12 Januari 1812 dan dimakamkan di Daik, Lingga. Banyak momen-momen perjuangan Sultan Mahmud mengusir Belanda dari negeri ini. Salah satunya saat di Daik Lingga pada 1788 hingga 1793, Sultan Mahmud Riayat Syah memerangi Belanda dengan cara gerilya laut. 

Sultan dan pasukkannya mengacaukan perdagangan Belanda di Selat Melaka dan Kepulauan Riau denhan menyerang pasukan Belanda di perairan tersebut.  Dari pengakuan Gubernur VOC-Belanda di Melaka, de Bruijn,”Kekuatan armada VOC tidak mamlu menandingi kekuatan armada layt Sultan Mahmud Riayat Syah di belantara lautan Kepulauan Lingga.”

Tak hanya untuk daerah kekuasaannya, Sultan Mahmud Riayat Syah pada 5 Januari 1811 mengirim bantuan sebuah kapal perang lengkap dengan prajurit dan persenjataannya yang digunakan untuk melawan ekspansi Belanda ke Sumatera Timur, Sumatera Selatan  dan Bangka Belitung.

Ini menunjukkan perjuangan Sultan Mahmud Riayat Syah yang bertahta di Lingga itu  memang bertujuan untuk membebaskan nusantara dari kekuasaan pihak asing, khususnya Belanda. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved